JABAR EKSPRES — Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung, Dudy Prayudi, menjelaskan bahwa pengiriman sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti saat ini sesuai dengan komitmen yang telah disepakati.
Dudy menyebutkan bahwa setiap hari, sampah yang dikirimkan ke Sarimukti mencapai sekitar 140 rit per hari, yang dalam seminggu berjumlah sekitar 980 rit. Meskipun demikian, volume sampah yang dikirim bisa bervariasi setiap harinya.
“Dalam satu minggu memang 980 rit dalam seminggu, nah tiap harinya berbeda. Tapi yang jelas kalau dirata-rata 140 per hari,” paparnya kepada Jabar Ekspres saat ditemui di Savoy Homann Hotel, beberapa waktu lalu.
Dudy juga membenarkan bahwa ada peningkatan timbulan sampah di Kota Bandung, terutama menjelang musim liburan akhir tahun. Hal ini berdasarkan pantauan lapangan petugas mereka.
BACA JUGA:Anggota PWI Kota Bogor beserta Keluarga Dicover Asuransi Jiwa Gratis
“Ada peningkatan sampah, kemungkinan karena menjelang Natal dan Tahun Baru. Sampah juga meningkat jelang liburan,” kata Dudy.
Namun, ia menyatakan bahwa untuk data yang lebih akurat mengenai lonjakan sampah per hari, pihaknya masih perlu melakukan perhitungan lebih lanjut. “Kalau data harus dihitung dulu, tapi (di lapangan) ada kenaikan,” tandasnya.
Sementara itu, berdasarkan data Opendata Kota Bandung, volume sampah yang dihasilkan oleh Kota Bandung terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Pada Januari 2017, Kota Bandung menghasilkan 28.695,81 ton sampah, yang kemudian meningkat menjadi 37.410,27 ton pada Desember 2017.
Angka itu terus naik pada tahun 2018, dengan rata-rata bulanan mencapai 39.556,76 ton, dan pada akhir tahun mencapai 41.550,61 ton. Lalu pada 2019, volume sampah mencapai puncaknya, yakni 42.840,95 ton pada Desember.
Meskipun terjadi penurunan volume sampah pada tahun 2020 akibat pandemi, jumlah sampah kembali meningkat pada tahun-tahun berikutnya. Pada 2022, volume sampah tercatat mencapai 40.513,79 ton, dan pada 2023 tercatat sebesar 30.854,32 ton.
Data sementara untuk 2024 menunjukkan penurunan menjadi 28.439,10 ton pada Juni. Namun, Dudy Prayudi mengingatkan bahwa lonjakan sampah biasanya terjadi pada akhir tahun, menjelang liburan.