JABAR EKSPRES – Jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024-2025, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung Barat (KBB) gencar melakukan pengawasan dan pembinaan di sejumlah destinasi wisata.
Pengawasan dan pembinaan tersebut dilakukan mulai dari pemeriksaan kelayakan wahana di destinasi wisata yang tersebar di Bandung Barat.
Kepala Disparbud KBB Akhmad Panji Hermawan melalui Kepala Bidang Pariwisata pada Disparbud KBB, David Oot mengatakan, langkah tersebut dilakukan guna memastikan momen libur Nataru menjadi kegiatan wisata yang aman, nyaman dan menyenangkan.
BACA JUGA: BPN Kota Bandung Terima Audiensi HMI Cabang Bandung Bahas Koordinasi dan Kerja Sama Pertanahan
“Pemeriksaan wahana merupakan bagian dari tupoksi Disparbud KBB, yaitu melakukan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan wisata di KBB. Ini kegiatan rutin yang kami lakukan setiap menjelang Nataru,” kata David Oot saat dikonfirmasi, Rabu, 18 Desember 2024.
Ia menjelaskan, pengawasan dan pembinaan jelang Natal dan Tahun Baru sudah menjadi hal yang rutin. Kendati begitu, lanjut dia, untuk tahun ini pengawasan dan pembinaan tak hanya menyasar pada destinasi wisata tapi juga pada restoran.
“Apalagi Pemkab Bandung Barat sedang gencar menerapkan program sertifikasi halal,” katanya.
“Bandung Barat tengah mengembangkan sektor pariwisata yang ramah bagi wisatawan muslim. Ini artinya, makanan yang tersaji di restoran harus halal,” sambungnya.
Lebih lanjut dikatakan, pembinaan dan pengawasan menjelang libur Nataru tidak hanya sebatas destinasi besar tapi juga yang dikelola kelompok, seperti Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).
“Kami membagi dalam beberapa kelompok yang disebar ke sejumlah destinasi wisata, tak terkecuali yang dikelola Pokdarwis seperti halnya Stone Garden,” katanya.
BACA JUGA: Cukup 1 Misi untuk Reward Saldo Rp200.000 Gratis ke Ewallet DANA
David mengungkapkan, pembinaan dan pengawasan ini untuk memastikan pelaksanaan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di destinasi pariwisata dan usaha pariwisata dilakukan secara ketat.
Artinya dalam menjalankan operasional usaha mereka, para pelaku usaha tetap konsisten melaksanakan semua sesuai SOP yang sudah ditetapkan.