JABAR EKSPRES – Pembangunan Flyover Nurtanio yang terletak di Jalan Abdurahman Saleh, Kota Bandung, kini kembali dilanjutkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) DKI Jakarta – Jawa Barat setelah terkendala akibat pembebasan lahan.
Proyek yang memiliki panjang 550 meter menghubungkan antara Jalan Abdurahman Saleh – Jalan Garuda tersebut, kini kembali ditargetkan rampung pada Mei 2025 nanti setelah sebelumnya meleset di September 2024 kemarin.
“Ini kita akan coba semaksimal mungkin, kalau bisa lebih cepat lebih baik. Akhir Mei (2025) janji kami (rampung),” ujar Kepala BBPJN DKI Jakarta-Jawa Barat, Sjofva Rosliansjah, usai meninjau pembangunan Flyover Nurtanio bersama Pj Gubernur Jabar, Senin (16/12).
BACA JUGA: Dugaan Aniaya Mahasiswa NT, Anggota Klub Motor Gede di Bandung Dilaporkan ke Polrestabes
Untuk pembebasan lahan sendiri, Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin menambahkan, saat ini kondisinya telah tuntas. Sehingga untuk pembangunan Flyover ini, kata dia bisa kembali dilanjutkan.
“Insya Allah sudah beres, dan akhir tahun ini sudah beres semua tinggal konstruksinya saja dilanjutkan,” ucapnya di lokasi yang sama.
“Jadi kenapa kemarin itu terlambat? Karena ada beberapa permasalahan lahan, kan ini paralel antara permasalahan lahan (pembebasan) dengan pembangunannya itu barengan, jadi ternyata perlu ada kemunduran,” sambungnya.
BACA JUGA: Cara Membuat YouTube Recap 2024, Begini Langkahnya!
Sehingga dengan adanya hal ini, Bey meminta kepada Kementrian PUPR melalui BBPJN DKI Jakarta – Jawa Barat untuk segera menuntaskan proyek tersebut.
“Progresnya sekarang 25 persen. Akhir mei 2025 (harus sudah beres), Dan nanti kalau flyover nya sudah jadi jalan (dibawahnya) akan di tutup. Jadi setelah dibangun, akan kita tutup,” pungkasnya
Untuk diketahui, proyek pembangunan flyover senilai Rp59,99 miliar ini ditargetkan rampung pada November 2024 kemarin.
BACA JUGA: DSDABM Kota Bandung Optimis, Proyek Pengerjaan Kolam Retensi Gedebage Rampung di Akhir Tahun 2024
Namun karena ada beberapa kendala salah satunya pembebasan lahan, proyek yang diproyeksikan dapat mengurangi kemacetan lalu lintas di area perlintasan kereta api dan mendukung operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) tersebut terpaksa harus dilakukan penundaan.(San).