JABAR EKSPRES – Kemantapan jalan provinsi Jabar menghadapi liburan Natal dan tahun baru 2025 (Nataru) hingga November 2024 ditargetkan mencapai 86,72 persen dari 2.362,183 km.
Namun, dari angka tersebut ada potensi pengurangan karena ada 7 titik ruas jalan yang terdampak bencana di Sukabumi dan Cianjur.
Sementara itu kondisi ruas jalan di Jabar Bagian Selatan terutama yang terdampak bencana di Sukabumi dan Cianjur sebagian besar sudah tertangani dan ada beberapa lagi yang sedang dalam penanganan.
Namun, para pengendara yang akan berwisata ke objek-objek wisata di Jabar Bagian Selatan seperti ke kawasan terdampak bencana di Sukabumi maupun Cianjur diimbau hati-hati dan mencari informasi dahulu mana jalur yang aman dan bisa dilewati.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (BMPR) Jabar Bambang Tirtoyuliono. berkaitan dengan kesiapan dan kemantapan jalan provinsi di Jabar menjelang liburan Natal dan Tahun Baru 2025, di Bandung (Senin, 16/12/2024).
Bambang mengemukakan di Jabar selama tahun 2024 per 13 Desember terjadi 288 kejadian bencana yang menerpa jalan provinsi di 228 lokasi.
“Mayoritas tingkat kerawanan bencana longsor di wilayah Jabar Bagian Selatan didominasi di daerah dataran tinggi,” jelasnya.
Dari data Dinas BMPR Jabar per 13 November 2024 terdapat 158 daerah rawan longsor, 28 rawan banjir dan 13 daerah rawan amblas.
Sedangkan ruas jalan yang terdampak bencana di Sukabumi dari tanggal 3-14 Desember 2024 terjadi 130 titik bencana.
Dari jumlah tersebut, 58 titik ruas jalan terdampak longsor dan 21 titik banjir sudah selesai ditangani dan bisa dilewati.
Lalu, 45 titik amblas, sejumlah 40 titik amblas sudah selesai ditangani dan 5 titik masih dalam penanganan bisa dilewati secara bergantian.
Sementara, dari 6 jembatan yang terdampak, 4 jembatan yang rusak ringan sudah selesai diperbaiki, sementara 2 jembatan yang rusak berat sedang ditangani dengan pemasangan jembatan bailey.
Sedangkan ruas jalan provinsi yang terdampak bencana di Cianjur dari 7-13 Desember 2024 terdapat 23 titik. Dari jumlah tersebut, 13 titik amblas sudah ditangani dan bisa dilewati sementara secara bergantian. Lalu 9 titik longsor dan 1 titik banjir sudah bisa tertangani.