JABAR EKSPRES – Sempat mendapatkan perawatan intensif di RSUD Lembang, bayi perempuan yang ditemukan warga di perkebunan Kampung Buniasih, RT 03 RW 01, Desa Langensari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) meninggal dunia, Kamis (12/12/2024) pagi.
Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Kesehatan RSUD Lembang, Sri Mulyaningsih mengatakan, bayi yang dibuang oleh orang tuanya itu menghembuskan nafas terakhir sekira pukul 5.04 WIB.
“Saat ditemukan bayi tersebut dalam kondisi tergeletak tanpa menggunakan pakaian. Setelahnya dirawat di ruang anak RSUD Lembang mendapatkan perawatan. Namun kurang dari sehari ia meninggal dunia dengan didiagnosis gangguan pernapasan,” kata Sri Mulyaningsih kepada wartawan, Kamis.
Sri menjelaskan, bayi tersebut sempat dirawat di bidan Desa Langensari dan dirujuk ke RSUD Lembang karena mengalami penurunan suhu tubuh dan gangguan pernapasan.
BACA JUGA:Cara Dapat Uang Cair Perhari hingga Rp120.000, Ikuti Tips & Trik Ini!
Tim dokter, lanjut dia, langsung melakukan penanganan dengan resusitasi dengan alat bantu napas sepanjang malam. Namun daya tahan bayi terus menurun hingga tutup usia pada dini hari.
“Bayi diperkirakan usia sekitar 1 hari datang ke RSUD Lembang sekitar pukul 8.40 WIB dengan gangguan napas, langsung diberikan resusitasi dengan alat bantu napas, terjadi perburukan sejak malam, dan sekitar jam 5 subuh dinyatakan meninggal,” terangnya.
Usai meninggal bayi yang diberi nama Dewi Putri Langensari itu di makamkan dengan diiringi oleh puluhan warga Lembang. Adapun nama ini disematkan kepada bayi malang tersebut atas kesepakatan antara pihak kecamatan, desa dan masyarakat sekitar.
“Laporan yang saya terima dari pihak dokter yang menangani, bayi Dewi Putri Langensari meninggal sekitar jam 5.14 WIB di RSUD Lembang,” katanya.
BACA JUGA:Buruh di Jabar Ancang-ancang Kawal UMK Usai Terima Penetapan UMP 202
Dijelaskan, kondisi Dewi Putri Langensari sempat drop pada Rabu (11/12) malam, karena dari hidung bayi keluar semut dan kotoran.
Ia menduga, bayi tersebut terlalu lama berada di luar ruangan (perkebunan). Hal tersebut yang memicu kondisi bayi terus menurun.
“Punggungnya harus dijahit karena terdapat luka dalam, kita lihatnya enggak tega. Kok ada orang tua berbuat tega, kalau memang mau niat seperti itu, ya simpan di pelataran rumah, diberi selimut. Jangan seperti ini, dia kan manusia,” katanya.