Pemkot Bandung Akui Aksesibilitas Belum Terpenuhi
Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung, A Koswara Hanafi, saat meninjau Tempat Pemungutan Suara (TPS) Wyata Guna di Panti Sosial Bina Netra Wyata Guna, Jalan Pajajaran, mengklaim bahwa fasilitas di lokasi tersebut sudah memadai, khususnya untuk pemilih tunanetra.
“Alhamdulillah, untuk yang dilihat di Wyata Guna sudah hampir 50 persen yang masuk dari seluruh DPT, dan proses pemilihan yang dilakukan oleh disabilitas terutama tunanetra kelihatannya bisa diterima dengan keterangan yang ada di braille-nya,” ujar Koswara usai meninjau lokasi, pada Rabu (27/11).
Namun, fakta ini hanya berlaku untuk TPS tertentu. Diketahui seorang pemilih disabilitas masih mengeluhkan, fasilitas untuk penyandang disabilitas di lokasi tersebut tidak setara dengan yang disediakan di Wyata Guna. Keluhan ini menyoroti ketidakkonsistenan penyediaan fasilitas ramah disabilitas di berbagai TPS.
BACA JUGA:Antisipasi Kesehatan Petugas TPS Pilkada Cimahi, Puskesmas Cipageran Siaga 24 Jam
Menurut Koswara, para pemilih tunanetra memang dipusatkan di TPS Wyata Guna, sementara mereka yang tersebar di TPS lain harus dipindahkan ke sana jika ingin mendapatkan fasilitas yang memadai.
Namun, mekanisme tersebut jelas tidak ideal, mengingat banyak penyandang disabilitas yang mungkin kesulitan berpindah lokasi. “Tim dari TPS lain bisa menginfokan, tapi kalau memang perlu, baru bisa dibantu,” tambahnya.
Ironisnya, di luar TPS Wyata Guna, fasilitas untuk disabilitas cenderung tidak disiapkan secara layak. “Memang kalau untuk TPS biasa tidak disiapkan media atau pilihan kertas untuk disabilitas,” akui Koswara. Pernyataan ini menegaskan bahwa penyediaan fasilitas ramah disabilitas di Kota Bandung masih jauh dari merata.
Ilusi Pilkada Serentak yang Inklusi
Pilkada Serentak 2024 seharusnya menjadi momentum untuk memastikan hak politik semua warga, termasuk penyandang disabilitas, terpenuhi tanpa hambatan. Namun, hingga kini, pemenuhan hak tersebut tampaknya masih lebih banyak berupa wacana daripada tindakan nyata.
Diperlukan langkah konkret untuk memastikan bahwa semua TPS di Kota Bandung benar-benar ramah disabilitas, bukan hanya di satu lokasi tertentu. Seperti yang diutarakan Peneliti dari Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Annisa Kirana.