Dipertanyakan Fungsi dan Efektifitas, Pemkot Bandung Ngotot Bangun Kolam Retensi

JABAR EKSPRES – Masalah banjir di kawasan Gedebage dan Jalan Bypass Soekarno-Hatta tidak bisa hanya diselesaikan dengan kolam retensi. Perlu ada solusi lain di samping pembangunan kolam-kolam yang menampung banjir tersebut.

Salah seorang warga Gedebage, Ghina Bakhita, mengungkapkan keluhannya terkait banjir yang sering melanda kawasan tersebut. Meskipun telah ada kolam retensi yang dibangun, banjir masih juga terjadi.

Menurutnya, kolam retensi yang ada di Gedebage hanya efektif saat curah hujan atau debit airnya tidak terlalu besar. “Kolam retensi itu efektif kalau hujannya tidak terlalu deras,” ungkap Ghina kepada Jabar Ekspres, Senin (11/11).

“Tapi kalau curah hujan besar, kolamnya tidak bisa menampung seluruh volume air yang masuk. Mungkin karena kapasitas kolamnya yang terbatas,” imbuhnya.

Ghina juga menyarankan agar lebih banyak kolam retensi dibangun di Gedebage untuk mengatasi masalah banjir yang semakin parah. “Kalau lahan dan dananya ada, mungkin bisa diperbanyak kolam retensinya. Soalnya banjir di Gedebage ini sudah terlalu parah,” tambahnya.

BACA JUGA: Drainase tak Berjalan Optimal, Pemkot Bandung Dinilai Salah Langkah

Keluhan warga ini menunjukkan pentingnya evaluasi dan perencanaan ulang dalam penanganan banjir di wilayah Gedebage. Agar kolam retensi yang ada dapat lebih efektif menangani volume air yang lebih besar saat musim hujan.

Bersamaan, warga lainnya, Sri Wahyuni, menyampaikan kritik terkait fungsi kolam retensi yang dibangun di wilayahnya. Menurutnya, meskipun sudah ada kolam retensi, banjir tetap saja terjadi setiap kali hujan. “Enggak. Masa setiap hujan tetap aja banjir,” ujarnya.

Keluhan Sri Wahyuni menggambarkan perasaan banyak warga Gedebage yang merasakan bahwa kolam retensi yang ada belum cukup efektif atasi banjir. Terutama saat curah hujan tinggi.

Sama halnya dengan Sri, Angga Permana menilai bahwa kolam retensi tidak begitu ampuh menjawab masalah banjir. Menurutnya pembangunan kolam baru pun dirasa percuma dan akan berakhir sama saja. Banjir di wilayah tersebut tetap ada.

“Sekarang bikin kolam retensi lagi. Kolam sebelumnya juga enggak berpengaruh. Hanya membuat cepat surut ketika banjir,” ucap Angga kepada Jabar Ekspres.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan