Menurutnya, sebagian warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman, sementara yang lain yang memiliki rumah bertingkat dua memilih untuk bertahan.
BACA JUGA:Ratusan Warga Bandung Barat Antusias Ikut Simulasi Pemungutan Suara Pilkada 2024
“Yang memiliki lantai dua masih bisa bertahan di rumah, yang lainnya ngungsi ke titik pengungsian,” jelas Saepuloh.
Rasa frustrasi pun semakin terasa di kalangan warga yang sudah sejak tahun 80-an mengalami banjir serupa tanpa ada perubahan signifikan.
“Kami sudah bosan dengan kondisi ini. Tidak ada perubahan, meski sudah banyak yang berjanji akan memperbaiki situasi,” tegasnya.
Dia pun menuntut agar calon pemimpin daerah tidak hanya mengandalkan janji-janji politik, tetapi juga serius dalam menangani masalah banjir yang sudah menjadi persoalan tahunan bagi warga Dayeuhkolot.
“Jangan hanya menarik suara dari masyarakat, coba tangani banjir dengan serius,” tambahnya.