JABAR EKSPRES – Suasana debat calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cimahi mulai ramai ketika Calon Wali Kota nomor urut 3, Bilal Insan, melontarkan pertanyaan kepada calon nomor urut 1, Dikdik Suratno Nugrahawan.
Dalam debat yang berlangsung di Hotel Novera, Lembang, Rabu (20/11/24) malam, Bilal mempertanyakan terkait komitmen Dikdik dan Bagja dalam menjaga tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih di Kota Cimahi.
“Bagaimana komitmen Pak Dikdik untuk menjaga tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih di Kota Cimahi, serta menciptakan aparatur sioil negara yang profesional dalam bekerja untuk memajukan kota ini?” tanya Bilal tegas.
Bilal menyoroti perlunya pemimpin yang benar-benar memahami aturan agar tidak terjadi kriminalisasi terhadap ASN akibat kebijakan yang keliru.
“Pemimpin harus paham terkait aturan, sehingga tidak terjadi lagi kriminalisasi terhadap aparatur sipil negara karena kesalahan pemimpin yang tidak paham aturan,” tegas Bilal.
Menjawab pertanyaan tersebut, Dikdik menekankan pentingnya pelaksanaan tata kelola pemerintahan yang sesuai aturan.
Ia juga menyoroti integritas aparatur sipil negara (ASN) sebagai ujung tombak dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Komitmen kita untuk mewujudkan good and clean governance tentunya tidak lepas dari setiap fungsi di Pemerintah Kota Cimahi yang harus berjalan sesuai aturan. Fungsi ini mencakup perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, hingga pengawasan. Jangan sampai ada penyimpangan yang berujung pada korupsi,” jelas Dikdik.
BACA JUGA: Gencarkan Perombakan di Tubuh BUMN, Erick: Sebuah Transisi yang Baik
Dikdik menambahkan, integritas ASN perlu diperkuat melalui edukasi yang menyeluruh, tidak hanya di level pejabat, tetapi juga staf.
Ia menekankan pentingnya sinkronisasi antara pimpinan dan bawahan untuk menciptakan pemerintahan yang solid.
“Bagaimana integritas ASN ini harus menjadi ujung tombak dalam pemberian layanan kepada masyarakat. Proses edukasi menjadi hal penting, bukan hanya untuk pejabat, tetapi juga untuk staf. Sehingga ada sinkronisasi antara pimpinan dengan bawahannya,” ujarnya.
Selain itu, Dikdik mengusulkan beberapa langkah, seperti pelatihan dan penerapan digitalisasi pelayanan, untuk memastikan tata kelola pemerintahan berjalan lebih efektif. (Mong)