JABAR EKSPRES – Isu Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Cimahi menjadi sorotan dalam debat kandidat Pilkada.
Pasangan calon nomor urut 3, Bilal Insan Muhammad Priatna, menekankan pentingnya intensifikasi dan ekstensifikasi pajak sebagai solusi untuk meningkatkan PAD Kota Cimahi yang minim sumber daya alam.
“Kota Cimahi tidak mempunyai sumber daya alam. Oleh karena itu, kami pasangan calon nomor 3 akan melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi. Kami akan menyisir wajib pajak yang belum melaporkan pajaknya dan objek pajak lain di Kota Cimahi, sehingga PAD dapat meningkat dan mendukung penyelenggaraan program-program pembangunan,” ujar Bilal dalam sesi tanya jawab.
BACA JUGA: Pj Bupati Bogor Kunjungi BLK, Dorong Program Menurunkan Pengangguran
Bilal juga menyampaikan bahwa pajak dari sektor-sektor seperti bioskop, kendaraan, dan restoran akan dioptimalkan, sementara pengeluaran-pengeluaran yang tidak perlu diminimalkan.
Selain itu, ia menekankan pengembangan sektor pariwisata dan jasa sebagai salah satu strategi utama.
“Kami akan mengembangkan destinasi pariwisata dan jasa untuk meningkatkan pendapatan. Selain itu, kami berencana membangun rumah sakit yang tidak hanya berfungsi untuk pelayanan kesehatan, tetapi juga menambah PAD,” tambahnya.
BACA JUGA: Pj. Bupati Bogor dan Wamenhub Bahas Bersama Penanganan Kemacetan Puncak
Sementara itu, Aditya, salah seorang pengamat yang turut memberikan pandangannya, mengapresiasi rencana optimalisasi pajak, namun menyoroti tingginya Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Kota Cimahi yang dinilainya memberatkan masyarakat.
“Kita tahu kondisi PBB di Kota Cimahi ini terlalu mahal sehingga mencekik sebagian besar kalangan masyarakat. Harus ada langkah nyata, termasuk mendirikan perusahaan daerah yang bisa menarik pendapatan dari luar kota untuk masuk ke Cimahi,” ujar Aditya. (Mong)