Prediksi Harga Emas di Tahun 2025, Antam Naik jadi Rp2.000.000 per Gram?

Berikut ini adalah prediksi harga emas Antam, UBS dan lainnya di tahun 2025. Benarkah menjadi Rp2.000.000 per gram?
Berikut ini adalah prediksi harga emas Antam, UBS dan lainnya di tahun 2025. Benarkah menjadi Rp2.000.000 per gram?
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Berikut ini adalah prediksi harga emas Antam, UBS dan lainnya di tahun 2025. Benarkah menjadi Rp2.000.000 per gram?

Kondisi ekonomi Indonesia diperkirakan akan menghadapi tantangan berat pada 2025. Berbagai faktor seperti inflasi, deflasi, dan meningkatnya pengangguran berkontribusi pada situasi yang suram. Namun, di tengah ketidakpastian ini, emas kembali menjadi pilihan utama investasi yang aman.

Mengapa Ekonomi 2025 Diprediksi Sulit?

Beberapa pengamat ekonomi menyebutkan bahwa 2025 akan lebih sulit dibandingkan 2024. Faktor global seperti ketidakpastian ekonomi dunia, resesi di negara besar seperti Amerika Serikat, Cina, dan Uni Eropa, serta krisis energi dan pangan menjadi penyebab utama. Tekanan inflasi global yang tinggi turut memengaruhi daya beli masyarakat Indonesia, memperburuk kondisi ekonomi dalam negeri.

Baca Juga:Denny Sumargo Melaporkan Farhat Abbas ke Polisi, Farhat Abbas: “Saya Masih di Atas Denny”Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.491.000 per Gram 19 November 2024, Ini Sebab dan Prediksinya!

Saat ini, harga emas Antam telah mencapai Rp1,5 juta per gram. Para ahli memprediksi harga ini bisa melonjak hingga Rp2 juta per gram pada 2025, seiring meningkatnya permintaan sebagai aset lindung nilai.

Strategi Menghadapi Ketidakpastian Ekonomi

Untuk bertahan di tengah kondisi ekonomi yang menantang, beberapa langkah strategis bisa diterapkan:

  1. Diversifikasi Investasi: Jangan letakkan seluruh dana pada satu jenis investasi. Gabungkan emas fisik, emas digital, reksadana, atau obligasi sesuai profil risiko.
  2. Amankan Penghasilan: Hindari resign dan pastikan hak normatif, seperti pesangon, tetap diterima jika terkena PHK.
  3. Strategi Bertahan untuk Pengusaha: Fokus pada efisiensi, tunda ekspansi, dan hindari pengambilan utang baru.
0 Komentar