JABAR EKSPRES – Keputusan mengejutkan datang dari Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, yang kini mengizinkan Ukraina untuk menggunakan senjata jarak jauh buatan AS di wilayah Rusia.
Langkah ini merupakan perubahan besar dalam kebijakan AS terkait konflik Ukraina dan dipandang sebagai titik balik penting dalam perang melawan invasi Rusia.
Presiden Joe Biden memutuskan untuk mengizinkan Ukraina menggunakan sistem senjata jarak jauh Amerika, Army Tactical Missile System (ATACMS), untuk menyerang target di Rusia.
Langkah ini diambil di tengah meningkatnya aktivitas militer Rusia di Ukraina, khususnya di wilayah Kursk, serta dukungan militer dari Korea Utara kepada Rusia.
Presiden Biden telah membahas keputusan ini dengan sejumlah pemimpin dunia selama kunjungannya ke Amerika Selatan, termasuk dengan pemimpin Jepang, Korea Selatan, dan Presiden Tiongkok, Xi Jinping.
BACA JUGA: Prabowo Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden ke-47 AS
Biden berupaya menekan Tiongkok agar memengaruhi Korea Utara untuk menghentikan dukungannya terhadap Rusia, mengingat Korea Utara adalah mitra dagang terbesar Tiongkok.
Sementara itu, Presiden Vladimir Putin pun telah merespons kebijakan Washington ini.
Moskow akan membuat “keputusan yang tepat dalam menanggapi ancaman yang akan diberikan kepada kami.” Ungkap Putin, dikutip dari Rusia Today.
Keputusan ini tidak hanya berdampak pada konflik Ukraina, tetapi juga membuka babak baru dalam dinamika geopolitik global.
Sistem Senjata ATACMS
ATACMS adalah senjata jarak jauh dengan kemampuan luar biasa. Sistem ini memiliki jangkauan sekitar 180 hingga 190 mil dan dirancang untuk menghancurkan target strategis seperti depot amunisi, konsentrasi pasukan, dan pusat logistik.