JABAR EKSPRES – Haru Suandharu – Dhani Wirianata mengusulkan untuk membentuk Dinas Kebersihan di Kota Bandung. Itu sebagai langkah serius untuk menuntaskan masalah sampah di Kota Bandung.
Gagasan itu disampaikan dalam Rembug Wargi di Kampus Pascasarjana Unpar, Sabtu (16/11). Itu menjadi gagasan yang ingin diwujudkan jika berkesempatan memimpin Kota Bandung.
Calon Wali Kota Bandung Haru Suandharu menuturkan, setidaknya ada 5 aspek yang harus dilakukan untuk menuntaskan masalah sampah di Kota Bandung. Pertama adalah komitmen serius dari kepala daerah atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota dalam menuntaskan persoalan itu.
Komitmen itu kemudian dilegalkan dalam bentuk regulasi atau peraturan daerah. Termasuk turunannya yakni peraturan wali kota.
Dalam mengeksekusi program maka butuh institusi yang kuat. Mengingat masalah sampah ini sudah cukup serius. “Makanya Haru Dhani mengusulkan pembentukan Dinas Kebersihan,” ujarnya.
Cawalkot Nomor Urut 2 itu melanjutkan, sampah ini sudah menjadi persoalan hampir 19 tahun dan terus menghantui Kota Bandung.
Makanya butuh kefokusan, konsentrasi dan pasukan yang kuat. Karena itu penting untuk dihadirkan Dinas Kebersihan. “Ini masalah yang tidak main – main. Maka kami usulkan itu (Dinas Kebersihan.red),” bebernya.
Haru melanjutkan, Dinas Kebersihan itu tentu disertai tupoksi lain yang sejalan. Tapi minimal urusan sampah ini bisa menjadi prioritas diurusi pejabat setara kepala dinas.
Aspek berikutnya yang tak kalah penting adalah keberpihakan anggaran. Bahkan HD memiliki gagasan bahwa kucuran Program Inovasi Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan (PIPPK) akan ditambah, nilainya bisa Rp 200 juta. Itu juga difokuskan untuk penanganan sampah di tingkat RW. Sehingga harapannya 75 pesen RW di Kota Bandung adalah RW yang bebas sampah.
Yang tak kalah penting berikutnya adalah pemanfaatan berbagai teknologi untuk mengurai sampah. Misalnya dengan magot, kompos, hingga Bank Sampah.
Lalu, Haru juga menuturkan bahwa partisipasi masyarakat juga penting dalam mengurai masalah di Kota Bandung. “Tanpa partisipasi masyarakat, sehebat apapun program juga tidak akan tuntas,” sambungnya.(son)