JABAR EKSPRES – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi siswa sekolah dasar dan menengah, pemerintah berencana menggunakan bahan baku lokal yang berasal dari pangan setempat di seluruh wilayah Indonesia.
Untuk di Jawa Barat sendiri, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jabar mengaku, pihaknya kini telah menyiapkan beberapa bahan pangan lokal dari 27 Kabupaten/Kota seperti hanjeli dari Sukabumi, singkong dari dari Garut, hingga ubi Cilembu dari wilayah Sumedang.
“Nah kalau untuk Bandung Raya itu konsumsinya akan kita arahkan ke kentang. Karena Pengalengan produksi kentangnya cukup tinggi. Jadi untuk program makan bergizi gratis (MBG) ini, diantaranya adalah memanfaatkan pangan lokal setempat,” ujar Sekretaris DKPP Jabar Indriantari di Gedung Sate Bandung, Rabu (13/11).
Untuk mengimplementasikan progam ini, Indriantari berharap nantinya seluruh wilayah di Jabar bisa menyajikan pangan yang beragam, bergizi, seimbang, dan aman untuk disajikan kepada anak-anak sekolah khususnya yang akan mendapatkan progam MBG.
BACA JUGA:Kevin Diks dan Timnas Indonesia Siap Tempur Hadapi Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026
“Sementara untuk protein hewaninya terutama susu, itu kita akan berupaya menambah produksi dan produktifitasnya. Jadi ini kesiapan kami, khususnya untuk penyediaan pangan lokal,” ucapnya.
Meski begitu, Indriantari menuturkan untuk penyediaan program MBG ini, pihaknya masih menunggu arahan resmi dari Pemerintah Pusat khususnya Menteri Koodinator (Menko) dan Badan Gizi Nasional.
“Nah untuk sementara kita memang sudah melakukan uji coba (Program MBG) di beberapa daerah seperti Sumedang. Tetapi untuk penyediaannya, kita masih menunggu secara resmi bagaimana nanti teknisnya karena kita sekarang ada Menko Pangan dan Badan Gizi Nasional. Jadi kita tinggal nunggu instruksi selanjutnya dan anggarannya,” pungkasnya.
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia mengaku siap mengimplementasikan Progam Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi siswa sekolah, ibu hamil, hingga balita di Januari 2025 nanti.
BACA JUGA:Dinilai Berbahaya, 16 Produk Kosmetik Menyerupai Obat dengan Jarum Dicabut Izin Edarnya oleh BPOM
Progam yang digagas dan menjadi andalan dari Presiden Prabowo Subianto tersebut, diketahui saat ini telah mendapat dana dari Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2025 hingga sebesar Rp71 triliun.