Memang dari sisi persentase pemilih tidak banyak. Terlihat dari demografi pemilih yang berpendidikan tinggi di Jabar juga tidak banyak dibanding segmen lain.
Tetapi, debat sebenarnya juga bisa menyasar pemilih tradisional. Debat dapat digunakan untuk membangun pencitraan bagi kandidat.
“Misal dari bagaimana ketangkasan menjawab, ketenangan berdebat, gimik, hingga managemen waktu yang baik,” tuturnya.
BACA JUGA: Segera Manfaatkan Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor, Batasnya Sampai 30 November 2024
Apalagi sekarang era media sosial. Video debat yang begitu panjang bisa dipotong dan kembali di sebar melalui media sosial. Hal itu akan menjadi konsumsi menarik masyarakat. Termasuk para pemilih tradisional.
“Ini kan TV, video. Jadi orang juga bisa melihat gesture. Tidak hanya ide gagasan,” ujarnya.(son)