JABAR EKSPRES – Berikut ini merupakan pembicaraan menarik dalam Hunter x Hunter Chapter 406 yang sedang ramai dibicarakan penggemar.
Pada chapter terbaru Hunter x Hunter, ketegangan antar keluarga mafia semakin memuncak, dan Chrollo Lucilfer tampaknya tengah merencanakan langkah besar yang bisa mengubah segalanya.
Aksi terbaru dari Bonolenov semakin memperburuk suasana, menambah kekhawatiran akan meletusnya perang besar antara keluarga-keluarga mafia.
Di balik semua ini, ada banyak hal menarik yang bisa kita lihat, terutama terkait dengan Perang Suksesi yang semakin mendekati puncaknya.
Oleh karena itu, simak terus artikel ini sampai tuntas untuk mengikuti pembicaraan menarik dalam Hunter x Hunter Chapter 406.
BACA JUGA: Hunter x Hunter Chapter 405: Duel Ulang Hisoka Lawan Chrollo Akan Segera Dimulai!
Kembali ke Nuansa Yorknew City
Chapter kali ini membawa nuansa yang sangat mirip dengan Yorknew City arc, salah satu arc paling intens dalam Hunter x Hunter. Konvergensi berbagai plot lama mulai terlihat, dan terutama, fokus pada Perang Suksesi yang semakin memasuki babak baru.
Di sini, kita bisa melihat bagaimana alur cerita yang telah lama berkembang akhirnya bertemu, membawa dampak besar bagi karakter-karakter utama dan keseimbangan kekuatan dalam dunia Hunter x Hunter.
Nobunaga dan Kekuatan Konjurasi
Salah satu momen mengejutkan dalam chapter ini adalah kembalinya pedang Nobunaga, yang sebelumnya disita, namun kali ini muncul sebagai senjata yang dikonjurasikan. Momen ini menonjolkan kemampuan Nobunaga dalam menggunakan conjuration, meskipun ia dikenal sebagai seorang enhancer alami.
Hal ini menunjukkan bahwa, meskipun ia mengandalkan kekuatan fisik, ia juga memiliki keterampilan dalam bidang konjurasi yang cukup mengesankan, sebuah fakta yang mungkin akan sangat berguna di masa depan.
Tema Hierarki Sosial dan Pembuangan Manusia
Togashi kembali menunjukkan kemampuannya dalam menggambarkan tema-tema sosial yang dalam. Melalui karya seni yang penuh makna, ia menyoroti kondisi manusia yang terbuang dan hierarki sosial yang jelas, di mana warga kelas bawah digambarkan berada di bawah saluran pembuangan, sebuah simbolisasi nyata dari status rendah mereka dalam masyarakat.