“Dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta, diharapkan Kota Banjar dapat menjadi contoh dalam pengelolaan sampah yang efektif dan efisien,” ujarnya.
Capaian pengelolaan sampah yang mencapai 90 persen lebih ini merupakan langkah positif dalam menjaga lingkungan Kota Banjar. “Kami berharap ke depan, angka ini dapat terus meningkat dan menjadikan Kota Banjar sebagai kota yang lebih bersih dan ramah lingkungan. Mari bersama-sama kita jaga kebersihan dan kelestarian lingkungan untuk generasi yang akan datang,” ajaknya.
Sebelumnya juga, Ketua Komisi III DPRD Banjar, Cecep Dani Sufyan, menekankan pentingnya perhatian bersama terhadap masalah sampah ini. “Ini harus menjadi perhatian bersama, sampah merupakan masalah yang harus dikelola bersama. Dari mulai rumah tangga, kita harus bisa memilah sampah dengan baik,” ujarnya.
BACA JUGA:Langsung Cair Rp 200 Ribu dari Aplikasi Penghasil Uang ini Dapatkan Cuma 5 Menit!
Ia juga menambahkan bahwa persoalan sampah bisa menjadi ancaman serius ke depan, terutama dengan adanya kebijakan yang melarang pembangunan TPA baru pada tahun 2030.
“Kita harus bisa menciptakan pengelolaam sampah secara mandiri agar di Kota Banjar tidak terjadi darurat sampah. Terlebih ada aturan nanti pada tahun 2030 tidak boleh membuat TPA lagi,” tegasnya.
Pihaknya juga mengajak seluruh lapisan masyarakat agar meningkatkam kesadaran dalam penanganan sampah di rumah masing-masing. Minimal dengan memilah masing-masing jenis sampah dengan baik.
“Dengan langkah-langkah strategis dan kesadaran kolektif, diharapkan Kota Banjar terbebas dari darurat sampah,” katanya. (CEP)