Gelombang Atmosfer Rossby Terpantau Aktif di Wilayah Jabar, BMKG Peringati Potensi Badai Thunderstrom Mengancam

JABAR EKSPRES – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebut kemungkinan badai Thunderstrom yang cukup kuat akan menerjang wilayah Provinsi Jawa Barat.

Diketahui, Thunderstrom jenis bencana badai petir yang dapat terjadi ketika parsel udara yang naik mengalami pendinginan, sebagian uap airnya akan terkondensasi membentuk awan cumulonimbus yang umumnya disebut badai guntur.

Perkembangan badai guntur tersebut, memerlukan faktor pemicu atau mekanisme awal yang menimbulkan gerakan massa udara ke atas.

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu mengatakan, potensi terjadinya badai besar tersebut dilihat dari data analisis meteorologi.

BACA JUGA:Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus, 10 Tewas, Puluhan Luka-Luka

“Gelombang atmosfer rossby terpantau aktif di wilayah Jabar. Dari indikator DMI (Dipole Mode Indeks), saat ini berada pada nilai -0,94,” katanya kepada Jabar Ekspres melalui seluler, Selasa (5/11).

Rahayu menerangkan, indikator DMI pada nilai -0,94 itu, mengindikasikan suplai uap air dari wilayah Samudera Hindia ke wilayah Indonesia bagian barat signifikan.

“Artinya aktivitas pembentukan awan di wilayah Indonesia bagian barat cukup signifikan. Anomali suhu muka laut di sebagian wilayah perairan Indonesia yang masih hangat, mendukung terjadinya penguapan dan penambahan massa uap air di sekitar wilayah Jawa Barat,” terangnya.

Rahayu atau akrab disapa Ayu menjelaskan, melalui analisa yang dilakukan pihaknya, mencatat bahwa kelembapan udara di wilayah Jawa Barat pada lapisan 850 hingga 500 milibar (mb) berkisar antara 60 sampai 95 persen.

BACA JUGA:Paslon Dikdik-Bagja Fokus Tangani Permukiman dan Lingkungan di Cimahi

Indikator kelembapan udara tersebut, dinilai mendukung pertumbuhan awan konvekti, termasuk dari pola arus angin, terpantau konvergensi dan sirkulasi siklonik di wilayah Jawa Barat, mendukung potensi pertumbuhan awan.

“Indeks labilitas udara di wilayah Jawa Barat adalah berpotensi memunculkan badai besar,” jelasnya.

Indeks Labilitas Udara di Jabar

– K-Index berkisar 30 sampai 35 konvektif sedang.
– L-Indeks berkisar -5 sampai -1, mengindikasikan kondisi atmosfer yang labil dengan kemungkinan munculnya badai besar.
– Showalter Indeks berkisar -4 sampi -1, mengindikasikan kemungkinan terjadinya badai Thunderstrom yang kuat.

Ayu memaparkan, labilitas atmosfer secara umum pada kategori sedang hingga kuat, mengindikasikan adanya potensi pembentukan awan konvektif yang signifikan di wilayah Jawa Barat, terutama jika merujuk Citra Radar BMKG, badai besar tersebut berpotensi melanda daerah Bogor, Kota Depok serta Kabupaten Bandung Barat.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan