Tingkat Kerawanan Bencana di Permukiman Kota Bandung Masih Tinggi

JABAR EKSPRES – Potensi bencana masih mengintai kawasan permukiman padat penduduk di Kota Bandung. Kendati masih terkait potensi bencana kebakaran dan banjir, hal ini mesti jadi sorotan serius pemerintah kota.

Temuan itu berdasarkan informasi dari Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung. Menurut Kepala Bidang (Kabid) Diskar PB, Yusuf Kurniawan, tingkat kerawanan di kawasan tersebut masih dinilai tinggi.

Lantas diakibatkan itu pula, titik-titik di kawasan permukiman masih menjadi lokasi yang terus diwaspadai pihaknya. “Karena bagaimanapun juga tingkat kerawanannya tinggi, karena kerapatan bangunan itu juga salah satu kerentanan,” ungkap Yusuf saat dikonfirmasi, Kamis (31/10).

“(Apalagi) sekarang ini situasi cuaca tidak menentu. Terkadang panas kemudian suatu waktu hujan besar. tentu ini juga harus diwaspadai karena ketika panas seperti ini juga, potensi kebakaran meningkat, ketika tiba-tiba hujan juga potensi banjir meningkat,” imbuhnya.

BACA JUGA: Ambisi Persib Lanjutkan Tren Belum Terkalahkan di Liga 1 Kontra Semen Padang

Selain mengimbau masyarakat, Diskar PB Kota Bandung tengah mendorong personel di kewilayahan, kemudian juga relawan untuk menggencarkan edukasi. Khususnya berkaitan dengan potensi-potensi kebencanaan di sekitar mereka.

“Sebagai masyarakat, tempat di mana kita tinggal, kita harus paham potensi kebencanaan apa yang ada di lingkungan kita. Kan beda-beda. Kalau di daerah timur, masyarakat, mereka tentu paham bahwa daerah timur banjir, ” jelas Yusuf.

“Dia harus bisa mengantisipasi ketika terjadi banjir. Ini apa yang harus mereka lakukan. Penyelamatan propertinya. Penyelamatan dokumen-dokumen pentingnya. Yang paling penting adalah bagaimana menyelamatkan jiwa diri dan anggota keluarganya ketika di wilayah banjir,” sambungnya.

Sementara itu, berdasarkan catatan Diskar PB Kota Bandung, kasus peristiwa kebakaran khususnya terjadi akibat kelalaian masyarakat. Seperti lalai dalam pranata listrik yang tidak aman, kemudian juga penggunaan alat memasak yang lupa dimatikan.

BACA JUGA: Farhan Siap Berikan Perhatian untuk Penyandang Disabilitas di Kota Bandung

“Kalau kebakaran di masyarakat, ya, kesiapsiagaan masyarakat bagaimana membangun kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi situasi kedaruratan,” pungkasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan