Dampak Overload TPAS Sarimukti, Sampah di Pasar Sehat Cileunyi Bandung Menggunung Setinggi Kios

Pedagang kelapa, Ramdani (30) tengah mencuci tangan usai membersihkan kiosnya yang bersebelahan dengan gunungan sampah di Pasar Sehat Cileunyi, Kabupaten Bandung. (Yanuar/Jabar Ekspres)
Pedagang kelapa, Ramdani (30) tengah mencuci tangan usai membersihkan kiosnya yang bersebelahan dengan gunungan sampah di Pasar Sehat Cileunyi, Kabupaten Bandung. (Yanuar/Jabar Ekspres)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Overload Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Sarimukti, di wilayah Kabupaten Bandung Barat, berdampak terhadap penumpukan sampah di sejumlah daerah.

Seperti di Pasar Sehat Cileunyi (PSC) yang berlokasi di wilayah Desa Cileunyiwetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung kian menggunung dibiarkan tak diangkut, bahkan di sejumlah titik tampak menumpuk.

Sampah yang dibiarkan menggunung di dua titik belakang PSC (arah utara) nyaris setinggi kios dan menutupi jalan, gunungan sampah kini terlihat di arah selatan PSC dekat kios yang dibiarkan rusak parah.

Baca Juga:Anggota Komisi V DPRD Soroti Anggaran Pendidikan Provinsi Jabar 2025Majukan Sektor Pertanian, Garuda Park Bakal Masuk Program 100 Hari Kerja Cabup Bogor Rudy Susmanto

Dengan kondisi tersebut, selain PSC jadi lautan sampah, baunya menyengat dan jika hujan kerap banjir karena saluran air tersumbat sampah. Sejumlah pedagangpun kembali curhat.

“Jadi harus bagaimana langkah para pedagang, sampah di PSC dibiarkan menggunung, termasuk dibiarkan orang-orang membuang sampah ke PSC,” kata pedagang kelapa, Ramdani (30) pada Jumat (1/11).

Sejumlah pedagang mengaku kesal karena hingga saat ini belum ada tanda-tanda sampah akan diangkut yang katanya mau diopsihkan.

“Ya, para pedadang kesal dengan kondisi sampah di PSC saat ini. Bayangkan, sehari dikutif Rp 7.000, Rp 5.000 oleh pengelola PSC dan Rp 2.000 oleh paguyuban pedagang PSC, tapi sampah tak pernah ditarik,” ujar Tri (50) salah seorang pedagang keringan di PSC yang kiosnya dekat gunungan sampah.

Tri mengungkapkan, Rp5.000 yang dikutif oleh pengelola PSC untuk retribusi sampah dan keamanan. Sedangkan yang Rp2.000 dikutif paguyuban pedagang kata Tri untuk pemeliharaan kios.

“Kutipan dari pedagang tersebut sebenarnya berpariasi, ada yang Rp7.000 ada yang Rp10.000/hari. Pernah ada kabar pedagang akan demo tapi belum ada info lanjutan,” tukasnya.

Sementara itu, Kepala UPT Kebersihan wilayah 4 Rancaekek (Bandung Timur), Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung, Rana Sutrisna, ketika dikonfirmasi membenarkan gunungan sampah di PSC hingga saat ini belum ditarik.

Baca Juga:Belasan Bangunan Liar di Stasiun KCIC Padalarang Ditertibkan, Ini AlasannyaJawa Barat Mulai Peralihan Musim Panas Menuju Penghujan, BMKG Sebut Waspadai Potensi Bencana Hidrometeorologis

“Sebelumnya memang gunungan sampah di PSC akan diopsihkan. Namun harus terlebih dahulu dikoordinasikan dan didiskusikan dengan sejumlah pihak terkait, termasuk dengan pengelola PSC,” bebernya.

0 Komentar