JABAR ESKPRES – Slogan ‘Tidak Dipilah Tidak Diangkut’ menjadi pacuan bagi seluruh lapisan masyarakat untuk memilah sampah sejak di rumah. Hal tersebut saat ini tengah digencarkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dalam situasi krisis lahan tempat pembuangan akhir (TPA) Sarimukti.
Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Dharmawan, menilai bahwa apabila gerakan massif itu dilakukan segala pihak, lantas Bandung berpeluang bakal menjadi kota nol sampah.
“Kami sedang berusaha dengan berbagai lapisan, untuk memilah sampah sejak sumber. Selain itu, kami juga punya tagline ‘Tidak Dipilah Tidak Diangkut’,” ungkap Dharmawan seusai meninjau salah satu TPST di Kota Bandung, Sabtu (26/10).
BACA JUGA: Mau Nabung Emas? Di BRImo Aja Yuk
Dharmawan menegaskan, syarat yang utama untuk mewujudkan Bandung sebagai kota nol sampah, ialah gerakan masif dan nyata seluruh lapisan masyarakat bersama Pemerintah. Termasuk dalam tata dan mengelola sampah.
“Kalau kita bekerja sama dalam pengelolaan sampah, kami optimis hasilnya luar biasa. Sebab masalah sampah ini, tanggung jawab kita bersama. Pemerintah yang akan menyusun regulasinya,” tegasnya.
Adapun saat ini Pemkot Bandung tengah dalam upaya mengurangi ritase pengiriman sampah ke TPA Sarimukti dari 170 rit menjadi 140 rit per harinya.
BACA JUGA: Deretan Aplikasi yang Mengaku Pengganti Grapix AI, Benarkah Bakal Sama Jangka Panjangnya?
“Kalau semua begerak, kami yakin bukan hanya penurunan ritase menjadi 140 rit. Bandung bisa jadi kota nol sampah,” imbuhnya.
Dharmawan juga berharap, seluruh upaya Pemkot Bandung dalam mengatasi persoalan sampah berbuah hasil yang baik. Namun, ia mengingatkan pentingnya setiap lapisan masyarakat dan pemerintah mengambil peran dan sikapnya sesuai kondisi di lapangan.
“Kami mohon dukungan semua pihak. Semua bergerak bersama. Kesadaran memilah sampah masyarakat terus bertumbuh, dan kewilayahan gencar melakukan sosialiasi,” tandasnya.
BACA JUGA: Awasi Peredaran Rokok Ilegal, Dirjen Bea dan Cukai sebut 700 Juta lebih Batang telah Disita
Sebelumnya, sejumlah upaya diungkapkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung, Dudy Prayudi, dalam optimalisasi program guna menekan volume sampah. Termasuk dalam upaya mengurangi angka ritase harian.