JABAR EKSPRES – Menanggapi kondisi tempat pembuangan akhir (TPA) Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat, Penjabat (Pj) Wali Kota Cimahi, Dicky Saromi, menegaskan komitmennya untuk mengurangi sampah di wilayah Cimahi.
Dicky menyatakan bahwa pengelolaan sampah harus menjadi tanggung jawab bersama, melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk masyarakat.
“Kita berharap kesadaran masyarakat yang utama adalah bagaimana bisa mengurangi timbulan sampah dari awal,” ujar Dicky saat ditemui di Pemkot Cimahi, Kamis (24/10/2024).
BACA JUGA:Logistik Pilkada Kabupaten Bandung Baru 35 Persen, Kotak dan Bilik Suara Alami Kerusakan
Ia menjelaskan bahwa pengurangan timbulan sampah perlu disesuaikan dengan jenis sampah yang dihasilkan. Untuk sampah organik, pengomposan menjadi salah satu solusi.
Namun, untuk jenis sampah lain yang tidak dapat diolah, perlu ada kemudahan dalam proses pengumpulan, distribusi, dan pengangkutannya.
Dicky juga menekankan pentingnya peran Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) dalam mengurangi ketergantungan pada TPA Sarimukti.
Ia mengapresiasi keberadaan TPST Santiong yang dinilai berperan besar dalam menekan volume sampah yang dikirim ke TPA.
BACA JUGA:Sita Sejumlah Uang di Kasus Suap Hakim, Kejagung Dalami Kemungkinan Keterlibatan Ronald Tannur
“Namun, keberhasilan ini sangat bergantung pada partisipasi masyarakat,” tambahnya.
Ia menekankan, untuk sampah yang tidak dapat diolah di tingkat hulu, masyarakat harus berperan aktif dalam memfasilitasi proses pengangkutannya, terutama melalui pengumpulan dan pemilahan dari awal.
“Masyarakat perlu berperan aktif dalam mempermudah proses pengangkutannya, terutama melalui pengumpulan dan pemilahan sejak awal,” tutupnya. (Mong)