JABAR EKSPRES – Provinsi Jawa Barat (Jabar), saat ini tengah mengalami Kondisi deflasi. Dimana menurut laporan, kondisi yang menyebabakan turunnya ekonomi daya beli masyarakat tersebut, kini telah terjadi selama 3 bulan terakhir.
Menanggapi hal ini, Penjabat (Pj) Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin mengaku bahwa pihaknya akan terus melakukan berbagai upaya agar kondisi deflasi tersebut tidak terjadi secara terus menerus.
“Memang deflasi ini sudah tejadi selama 3 bulan secara berturut-turut dan cukup dalam juga. Jadi pertama kami terus memantau harga-harga,” ujarnya saat ditemui di Gedung Sate Bandung, Selasa (22/10).
Berdasarkan informasi yang didapat, jika kondisi ini dibiarkan, maka akan menjadi pertanda buruk bagi perekonomian khusunya industri di Jawa Barat.
BACA JUGA: Masih Ada Peluang Balik Modal Bagi Korban Grapix AI, Begini Caranya
Oleh karena itu, Bey meminta kepada pihaknya untuk segera bergerak agar deflasi ini bisa ditanggulangi dan diantisipasi secara cepat.
“Jadi untuk produk-produk yang melimpah di satu daerah itu harus kita oper ke tempat-tempat yang lebih membutuhkan supaya lebih merata lagi,” katanya.
Di sisi lain Bey juga menuturkan, jelang menghadapi akhir tahun, untuk ketersedian bahan pokok di Jabar akan tetap dipastikan aman.
“Untuk saat ini masih aman, dan kami cek kemarin seperti cadangan ayam, telur, daging, insyaallah aman, jadi dipastikan masih tetap stabil. Tapi kami akan tetap memantau bagaimana situasi perkembangan khususnya di pasar,” pungkasnya.
Sebelumnya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi (Disperindag) Jabar,melaporkan bahwa saat ini tengah mengalami kondisi deflasi.
Kondisi yang telah terjadi sejak 3 bulan terakhir ini, Kepala Disperindag Jabar Noneng Komara Nengsih mengungkapan, jika hal tersebut dibiarkan, maka akan menjadi pertanda buruk bagi perekonomian khusunya industri di Jawa Barat.
“Nah ini sudah terjadi 5 bulan kalau secara nasional. Dan Jabar sendiri sudah 3 bulan deflasi atau mengalami penurunan (ekonomi). Dan kalau ini dibiarkan, akan kurang bagus. Sehingga bagaimana caranya ada kegairahan lagi di dalam dunia usaha,” ujarnya saat dikonfirmasi, Sabtu (19/10) kemarin.