JABAR EKSPRES – Belakangan ini, aplikasi SAI AI sedang ramai diperbincangkan karena menawarkan investasi penyewaan robot yang ternyata tidak nyata. Aplikasi ini sudah bisa dikategorikan sebagai skema Ponzi atau money game karena tidak memiliki produk nyata dan hanya mengandalkan rekrutmen member baru untuk menghasilkan profit.
SAI AI bukanlah aplikasi pertama yang menggunakan modus penyewaan robot. Beberapa tahun lalu, sudah ada aplikasi serupa bernama Mediza yang juga menawarkan investasi penyewaan robot kesehatan.
Meskipun dijanjikan keuntungan tinggi, Mediza akhirnya runtuh dan merugikan banyak penggunanya. Bedanya, SAI AI menawarkan berbagai jenis robot seperti robot pelayanan dan robot kesehatan, namun kenyataannya, robot tersebut hanyalah gambar yang tidak berfungsi apa pun.
Beberapa pengguna berkomentar bahwa aplikasi ini kemungkinan dikembangkan oleh pihak yang sama dengan aplikasi penipuan sebelumnya, seperti XFA AI dan AGT.
Baca juga : Penarikan Terhenti, Aplikasi Grapix AI Gagal Cairkan Dana, ini Solusinya
Pasalnya, pola penipuan yang digunakan sangat mirip, mulai dari menjanjikan profit besar dalam waktu singkat hingga memanipulasi investor baru dengan promosi agresif. Jika aplikasi-aplikasi Ponzi sebelumnya sudah runtuh, besar kemungkinan SAI AI akan menyusul.
SAI AI menawarkan berbagai paket investasi dengan janji keuntungan yang tidak masuk akal. Contohnya, paket investasi robot yang bernilai Rp 339.000 menjanjikan pendapatan harian Rp 16.000 dengan total keuntungan Rp 1.930.000 dalam waktu 120 hari. Penawaran seperti ini jelas tidak logis karena pengembalian modal dan keuntungan sebesar itu hampir mustahil dicapai dalam waktu singkat.
Selain itu, aplikasi ini juga menawarkan “gaji mingguan” yang diberikan kepada para leader atau agen komunitas yang berhasil merekrut banyak anggota. Strategi ini digunakan untuk menarik lebih banyak orang, sementara para leader tersebut berlomba-lomba mempromosikan aplikasi tanpa menyadari bahwa mereka juga hanya menjadi alat untuk menjaring korban baru.
SAI AI kemungkinan akan mengikuti pola skema Ponzi yang ada, yaitu dengan menipu para anggotanya secara bertahap. Biasanya, skema penipuan ini memiliki dua cara untuk runtuh:
- Scam Serentak: Semua member di seluruh wilayah langsung kehilangan akses dan uangnya secara bersamaan.
- Scam Bertahap: Skema penipuan dilihat berdasarkan wilayah. Ketika di satu kota atau daerah sudah sulit mencari member baru, maka akun member lama akan dibekukan secara perlahan.