Menurut dia, Indonesia tidak hanya berhasil memperkuat pondasi ekonomi dan membantu kelompok paling rentan dalam urusan ketersediaan pangan, tetapi juga mendorong pentingnya upaya mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dari Rusia. Indonesia juga dinilai berhasil dalam mendorong negara-negara yang sedang berkonflik untuk mengatasi perang dan mengutamakan solidaritas.
Sementara itu, KTT G20 sendiri menghasilkan concrete deliverables yang berisi berbagai macam proyek kerja sama negara anggota G20 dan Deklarasi Para Pemimpin G20 Bali atau G20 Bali Leaders Declaration yang berisi berbagai poin kesepakatan di berbagai sektor.
Di sektor kesehatan, deklarasi tersebut mendorong penguatan sistem kesehatan nasional dengan persiapan dan respons yang efektif; menyambut pembentukan dana pandemi; mendorong penguatan kapasitas manufaktur produk kesehatan lokal dan regional; serta menyambut penelitian dan produksi vaksin bersama dan mendukung kerja sama antara negara berkembang.
Di sektor ekonomi, deklarasi tersebut mendorong peningkatan transformasi digital berkelanjutan, inklusif dan memberdayakan; melanjutkan jaring keamanan finansial global yang lebih kuat dan efektif; hingga dukungan untuk sistem perdagangan multilateral yang transparan dan berkelanjutan.
Lebih lanjut di sektor keamanan, deklarasi tersebut mendorong penyelesaian masalah yang berdampak signifikan terhadap perekonomian global; mendorong penghentian perang dan mengedepankan resolusi damai, diplomasi dan dialog; mendukung negara berkembang dalam menghadapi tantangan global hingga koordinasi dalam aksi pemulihan global dan pembangunan berkelanjutan.
Selanjutnya di sektor pangan, para pemimpin negara-negara anggota G20 menyepakati koordinasi untuk mengatasi tantangan keamanan pangan; implementasi pendekatan One Health pada sinergi bidang kesehatan manusia, hewan dan lingkungan; sepakat menyediakan akses ketersediaan pangan, hingga menyambut inisiatif dalam mengatasi tantangan pangan.
Di sektor energi dan lingkungan, para pemimpin tersebut menyepakati upaya untuk mencapai nol emisi karbon pada 2050; mendukung energi bersih serta investasi dalam industri dan infrastruktur berkelanjutan, hingga menyepakati upaya untuk memperkuat kebijakan dan pendanaan untuk perubahan iklim.
Berikutnya di sektor pariwisata, para pemimpin menegaskan peran penting pariwisata untuk pemulihan global dengan pendekatan berbasis masyarakat, serta dorongan untuk memperkuat mobilitas internasional yang aman untuk pemulihan pariwisata.