“Kita banyak yang harus diperhatikan supaya produk kain di sini bisa diekspor oleh buyer Eropa. Jadi jangankan penambahan pekerja, kita penambahan angka penjualan juga sedang diupayakan,” jelasnya.
Luddy mengungkapkan, apabila pihaknya dapat meningkatkan penjualan kepada buyer Eropa, otomatis dampaknya akan ada penambahan tenaga kerja.
BACA JUGA:Bahlil Raih Gelar Doktor UI dalam Waktu 20 Bulan, Warganet: Metode dan Kerangka Teori Gak Nyambung!
Akan tetapi, untuk sementara ini, PT Kahatex tidak ada penambahan tenaga kerja, sebab produksi masih belum ada peningkatan.
“Ada masanya nanti kalau kita butuh akan dibuka lowongan kerja. Itu pun tidak akan pakai biaya. PT Kahatex dari dulu tidak pernah meminta uang untuk bisa bekerja di sini,” ungkapnya.
Luddy menyampaikan, terkait dugaan adanya perekrutan pekerja ke PT Kahatex dengan syarat membayar Rp22 juta rupiah, hanya sekadar isu di luar.
“Kita tidak akan melakukan pelaporan kepada pihak yang menyebarkan narasi loker dengan syarat bayar uang tersebut,” imbuhnya.
“Orang lamar kerja itu butuh uang, masa iya kita mintain untuk syarat masuk kerja, apalagi ini besar angkanya Rp22 juta rupiah. Kita tidak akan melaporkan, tapi kalau ada korban bisa laporkan ke Polisi langsung agar diusut,” pungkas Luddy. (Bas)