JABAR EKSPRES – Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Gigi Nasional 2024 yang jatuh pada tanggal 12 September 2024, Civitas Akademika FKG Unjani yang terdiri dari dosen dan mahsiswa melakukan pengabdian kepada masyarakat (Pengmas) berupa penyuluhan kesehatan dan pemeriksaan kebersihan gigi mulut pada Anak Sekolah Dasar di Kota Cimahi.
Pengmas tersebut sepenuhnya didukung oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Jenderal Achmad Yani.
”Kegiatan yang kami lakukan bertujuan untuk meningkatkan kesedaran akan pentingnya kesehatan gigi mulut sejak dini dan melakukan pemeriksaan kebersihan gigi mulut pada anak sekolah dasar,” ungkap salah satu dosen FKG Unjani drg. Rina Putri Noer Fadilah, M.KM.
Menurut Rina, pada kegiata tersebut target 100 persen peserta dapat terpenuhi. ”Jadi penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut ini kami lakukan kepada 100 siswa siswi SDN Cibabat 02, SDN Cipageran Mandiri 1 dan SD Padasuka Mandiri 1 Kota Cimahi,” ujarnya.
Kegiatan utama tersebut melakukan evaluasi kebersihan gigi mulut melalui aplikasi HI BOGI (Halo Indonesia Bergama Dokter Gigi Indonesia). Aplikasi tersebut lebih menekankan promotif dan preventif kesehatan gigi mulut.
”Aplikasi ini terdapat menu alarm sikat gigi sebagai monitor dalam menjaga Kesehatan Gigi Mulut,” terang Rina.
Rina menuturkan, dalam sesi penyuluhan, dosen sebagai dokter Gigi dan Mahasiswa Kedokteran Gigi memberikan informasi mengenai teknik menyikat gigi yang benar, pentingnya menghindari makanan manis, serta manfaat mengunjungi dokter gigi secara rutin.
Selain itu, penyuluhan kesehatan gigi dengan mengunduh aplikasi HI BOGI untuk dapat digunakan dalam kehidupan sehari hari pada Anak sekolah dasar seringa dapat mencegah terjadinya penyakit gigi dan Mulut.
”Aplikasi ini dapat juga digunakan untuk konsultasi dengan dokter gigi secara langung melalui chat bogi,” ucapnya.
Melalui upaya peningkatan edukasi dan pencegahan, Rina berharap generasi mendatang dapat tumbuh dengan gigi yang sehat dan bebas dari masalah gigi.
”Dengan adanya kegiatan tersebut, diharapkan dapat mencegah terjadinya gigi lubang seiring dengan target pemerintah bebas karies tahun 2030,” tutupnya. (*)