JABAR EKSPRES – Pengurangan timbulan sampah terus digalakkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung. Pihaknya pun berupaya agar pasar tradisional turut membantu dalam menekan timbulan sampah.
Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung, A Koswara Hanafi menyebutkan, hal itu termasuk pihak dari pengelola pasar mesti mampu mengolah sampah hingga tersisa hanya sampah residu. Nantinya residu dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Dia menuturkan, terlebih saat ini pengiriman sampah ke TPA Sarimukti semakin dikurangi seiring dengan semakin kritisnya kondisi di sana.”Salah satu prioritas kita pasar. Ada 37 pasar,” tutur Koswara di Pasar Sederhana, Selasa (15/10).
“Maksimal yang bisa diangkut ke TPA Sarimukti itu 30 persen, itu sampah residu. Jadi sisanya diolah di pasar atau TPS terdekat,” imbuhnya.
BACA JUGA: Spesifikasi Xiaomi Redmi 14C dengan Segudang Fitur Canggih Harganya Cuma 1,5 Juta
Bahkan pihaknya selesai berkeliling ke sejumlah pasar tradisional. Hal itu untuk memastikan sampah dipilah dan tertangani dengan baik. Pemkot tengah mencari alternatif dan model pengelolaan sampah di wilayah sumber.
“Mencari model untuk penyelesaian sampah di setiap wilayah dan sumber sampahnya. Seluruh pasar di Kota Bandung itu menghasilkan sampah 90 meter kubik per hari,” bebernya.
“Jadi ini (sampah pasar) kalau tidak diperlakukan dengan baik maka itu penyumbang ritasi yang cukup besar ke TPA Sarimukti,” sambung Koswara.
Sementara itu, lanjutnya, di lingkungan kelurahan atau RW sudah cukup kecil pembuangan sampah residu. Pihaknya mencatat malah residu yang dihasilkan terbilang kecil, bisa sampai 11 persen tingkat residunya.
BACA JUGA: Rudy Susmanto Dapat Gelar Bapak Peternak Kabupaten Bogor Karena Lakukan Ini
“Jadi sebetulnya persoalan sampah ini (harus) dilakukan dari sumber sampah itu, maka pengurangan sampah ke TPA Sarimukti itu bisa dilakukan,” pungkasnya.