JABAR EKSPRES – Proyek Bandung Intra Urban Toll Road (BIUTR) dijadwalkan berlangsung mulai dari pengadaan tanah hingga selesai pada tahun 2029. Adapun tahap persiapan pengadaan tanah dimulai pada 2024. Sementara pengendalian pemanfaatan ruang dilakukan bertahap.
Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung, A. Koswara mengungkapkan, usai Rapat Pembahasan Tindak Lanjut Rencana Pengusahaan bersama Kementerian PUPR dan Pemprov Jabar, sejumlah hal menjadi sorotan.
Pembangunan BIUTR yang telah masuk menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut, bakal mempengaruhi beberapa aspek teknis. “Kita lakukan koordinasi di Kota Bandung sebagai daerah yang terdampak PSN,” ujar Koswara dalam rapat tersebut, pada Selasa (8/10) siang.
BACA JUGA: Komitmen, Diskominfo Jabar Awasi Medsos ASN di Pilkada Serentak 2024
Hal tersebut pula mulai dari eksisting saat ini dengan awal BIUTR diinisiasi, dan pembaruan kewenangan di masing-masing pihak setelah BIUTR menjadi PSN. “Secara kebijakan tata ruang dan APBD, harus memberi dukungan agar proyek ini lancar,” imbuhnya.
Dirinya juga menggarisbawahi hal yang perlu diantisipasi dalam rangkaian pembangunan BIUTR berlangsung. Mulai dampak dari BIUTR bersifat infrastruktur maupun sistem lainnya, seperti angkutan umum.
Di sisi lain, sebagai solusi jangka pendek dan menengah, Pemkot Bandung sedang mempersiapkan jam operasional kendaraan pribadi. Hal itu untuk menghindari penumpukan arus lalu lintas.
BACA JUGA: Dokter Rayendra Diserbu Emak-Emak Pamoyanan: “Coblos Pang Gantengna!”
Serta mengefektifkan manajemen pengelolaan lalu lintas guna menekan angka kemacetan. “Manajerial pergerakan lalu lintas ini dapat menekan angka kemacetan, sambil menunggu hadirnya BIUTR,” pungkasnya.
Diketahui, BIUTR merupakan proyek jalan tol dalam kota yang direncanakan menghubungkan wilayah utara dan selatan Kota Bandung. Proyek ini bertujuan untuk memperbaiki aksesibilitas dan mengurangi kemacetan di Kota Bandung dan sekitarnya.