JABAR EKSPRES – Pertandingan Brighton vs Tottenham berakhir dengan kekalahan spurs 3-2 hal ini menjadi kekecewaan mendalam sebab permainannya sangatlah buruk.
Tottenham Hotspur kembali menelan pil pahit setelah harus mengakui kekalahan dari Brighton & Hove Albion dengan skor tipis 2-3 pada pertandingan yang berlangsung malam tadi. Sang pelatih, Ange Postecoglou, mengungkapkan kekecewaan mendalam atas performa timnya, terutama di babak kedua yang menurutnya sangat jauh dari standar yang diharapkan.
Pelatih Spurs, Ange Postecoglou, yang menyebut ini sebagai kekalahan terburuk sejak ia melatih klub tersebut. Postecoglou menyoroti performa buruk timnya di babak kedua, yang menurutnya sangat tidak bisa diterima.
Tottenham Hotspur harus pulang dengan tangan hampa setelah kalah dari Brighton & Hove Albion dengan skor 2-3 di pertandingan yang berlangsung malam tadi. Kekalahan ini terasa sangat menyakitkan bagi para pendukung Spurs, terlebih bagi pelatih mereka, Ange Postecoglou, yang menganggap hasil ini sebagai kekalahan terburuk sejak ia bergabung dengan klub asal London tersebut.
Postecoglou tak segan mengungkapkan kekecewaannya dalam konferensi pers pasca-pertandingan. “Saya benar-benar kecewa. Ini mungkin kekalahan terburuk yang pernah kami alami sejak saya berada di sini,” ujarnya tegas.
Pelatih asal Australia tersebut tak hanya kecewa dengan hasil akhir, tetapi juga dengan penampilan timnya di babak kedua. “Babak kedua benar-benar tidak bisa diterima. Kami jauh dari performa yang seharusnya kami tunjukkan. Mungkin kami terlalu terbawa suasana dengan permainan kami sebelumnya,” tambahnya.
Baca Juga: Imbas Kerusuhan di Pertandingan Kontra Persija: Dua Laga Tanpa Penonton dan Tiga Kali Penutupan 2 Tribun
Spurs sebenarnya sempat unggul di awal pertandingan, tetapi Brighton perlahan mengambil alih permainan di babak kedua. Para pemain Tottenham terlihat seperti kehilangan arah dan kurang menunjukkan perlawanan yang berarti. Menurut Postecoglou, timnya seakan menerima nasib begitu saja, tanpa usaha keras untuk bangkit. “Di babak kedua, kami sepertinya menerima takdir kami, yang sangat sulit saya pahami karena kami belum pernah melakukan itu sejak saya berada di sini. Ini adalah kekalahan yang sangat buruk, mungkin yang terburuk.”