Paslon Harus Umbar Janji Politik, Pemerhati: Itu Akad Keterpilihan Anda!

JABAR EKSPRES – Dalam dunia politik, terutama menjelang pemilihan kepala daerah, penting bagi calon pemimpin untuk menyampaikan narasi dan janji kepada publik.

Pemerhati pemerintah Kota Banjar, Firman Nugraha, menegaskan bahwa calon kepala daerah seharusnya tidak ragu untuk mengumbar janji politik. Janji tersebut bukan hanya sekadar kata-kata, melainkan merupakan tawaran dan acuan bagi pemilih untuk menentukan pilihan mereka.

Salah satu isu yang sering muncul adalah ketika kandidat pilkada enggan untuk mengucapkan janji politik. Ada pemahaman yang keliru bahwa dengan tidak berjanji, mereka akan terhindar dari kekecewaan publik.

Namun, menurut Firman, pandangan tersebut adalah salah besar. Sebagai calon pemimpin, mereka harus jelas dalam menyampaikan visi dan misi mereka, serta apa yang akan mereka lakukan jika terpilih.

BACA JUGA:Adu Vokal Paslon Pilkada Kota Bandung di Kampanye Damai, Lagu Madu Tiga hingga Ini Rindu

“Jika seorang kandidat tidak mau berbicara, bernarasi, dan berjanji kepada masyarakat, lantas apa yang mereka tawarkan untuk meyakinkan pemilih?” tanyanya, Rabu (25/9/2024).

Dalam konteks demokrasi elektoral, peran janji politik sangat krusial. Janji tersebut menjadi kontrak politik antara kandidat dan rakyat, yang mencerminkan komitmen kandidat untuk mengurus nasib publik.

Firman menekankan bahwa janji politik bukanlah sekadar alat tukar, tetapi juga sarana untuk mengukur progres dan pencapaian kepemimpinan. Ketika masyarakat memilih seorang pemimpin, mereka berharap untuk melihat realisasi dari janji yang telah diucapkan. Oleh karena itu, penting bagi kandidat untuk berbicara dan memberikan janji yang jelas kepada publik.

“Janji politik adalah akad keterpilihan anda sebagai pendamba kekuasaan,” lanjutnya.

BACA JUGA:Gerindra Bandung Barat Tegaskan Bakal Pecat Sundaya

Dalam konteks negara republik, janji politik merupakan konsensus yang mengikat antara pemimpin dan rakyat. Janji ini mencerminkan komitmen untuk mengabdikan diri demi kepentingan publik.

Lebih lanjut, Firman menegaskan bahwa mengucapkan janji politik adalah sikap etis yang seharusnya dimiliki oleh setiap kandidat.

Ketidakjelasan narasi dan janji politik yang tidak terucap hanya akan menimbulkan kebingungan di masyarakat dan dapat mengarah pada penggelapan demokrasi. Oleh karena itu, penting bagi calon pemimpin untuk berani mengambil sikap dan menyampaikan janji mereka.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan