CIMAHI, JABAR EKSPRES – Menjelang Pilkada 2024, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Cimahi gencar melakukan sosialisasi pengawasan pemilihan dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat.
Salah satu target utamanya adalah kaum pendidik, yang dinilai memiliki peran strategis dalam menciptakan pemilu yang jujur dan adil.
Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat (PPHM) Bawaslu Kota Cimahi, Akhmad Yasin Nugraha, menjelaskan sosialisasi ini diadakan untuk mengajak para pendidik turut berperan aktif dalam pengawasan partisipatif pada Pilkada 2024.
Ia menegaskan, Bawaslu memiliki mandat melalui regulasi, tetapi partisipasi masyarakat sangat diperlukan untuk mensukseskan setiap tahap pemilu.
BACA JUGA:Herman Suryatman: Kampanye Harus Rutin Masif Terukur
“Bawaslu diberikan mandat untuk melakukan pengawasan seluruh tahapan pemilu, namun kami menyadari bahwa itu tidak mungkin dilakukan hanya oleh kelembagaan saja. Oleh karena itu, kami mengundang kaum pendidik untuk ikut berperan serta,” ujar Yasin saat ditemui di Ahadiyat Hotel, Kota Bandung, Kamis (19/9/2024).
Ia juga menekankan pentingnya netralitas pendidik di tengah pesta demokrasi ini, agar para guru dapat memberikan teladan yang baik kepada para siswa.
“Guru-guru harus netral dan memberi keteladanan. Jangan terjebak dalam hingar-bingar politik dengan menunjukkan keberpihakan, meskipun terkadang mereka tidak menyadarinya. Ini adalah tanggung jawab besar bagi pendidik,” kata Yasin.
Poin penting yang disampaikan Yasin adalah pentingnya para pendidik untuk menyebarkan informasi yang mereka peroleh dari sosialisasi ini kepada rekan-rekan mereka di sekolah.
BACA JUGA:Bey Machmudin: Pelatihan Mitigasi Bencana Harus Makin Gencar
Dengan demikian, lanjut Yasin, lebih banyak guru yang terlibat aktif dalam pengawasan partisipatif pemilu.
“Kami berharap, setelah pertemuan ini, para guru dapat menularkan informasi kepada teman-teman mereka. Hal ini penting agar peran aktif dalam pengawasan pemilu semakin meluas,” ujarnya.
Yasin juga menyoroti, para pendidik juga bisa menjadi motivator bagi para siswa untuk ikut berpartisipasi aktif dalam pemilu, baik dengan hadir di TPS untuk mencoblos maupun turut mengawasi jalannya pemilihan.
“Guru bisa memotivasi siswa-siswa mereka untuk berpartisipasi, baik dengan hadir di TPS maupun ikut mengawasi secara langsung,” tutup Yasin.