Musim Hujan 2024-2025, BMKG Rilis Peta Zona dan Prediksi Awal, Cek Daerahmu!

JABAR ESKPRES – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengumumkan bahwa musim hujan untuk periode 2024-2025 akan dimulai lebih awal di sebagian besar wilayah Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, dalam rilis terbaru mengenai prakiraan musim hujan.

Menurut keterangan pers yang dirilis pada Kamis, 19 September 2024, musim hujan telah dimulai di beberapa daerah pada bulan Agustus 2024. Prediksi menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah lainnya akan mengalami musim hujan antara bulan September hingga November 2024. Dari 699 zona musim yang dipantau, sekitar 10,7% akan memasuki musim hujan pada September, 30,04% pada Oktober, dan 25,9% pada November. Sisa wilayah, sekitar 16,2%, memiliki pola musim hujan yang berlangsung sepanjang tahun.

BMKG memperkirakan bahwa puncak musim hujan di Indonesia bagian barat akan terjadi pada November hingga Desember 2024. Wilayah yang akan mengalami curah hujan tertinggi selama periode ini meliputi Pulau Sumatera, pesisir selatan Jawa, dan Kalimantan. Sementara itu, di wilayah lain seperti Lampung, Pulau Jawa bagian utara, sebagian Pulau Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), serta sebagian besar Papua, puncak musim hujan diperkirakan akan terjadi pada Januari hingga Februari 2025.

Baca juga : Musim Kemarau 2023, Bulan Ke-7 Tanpa Hujan? Apakah Tanda Kiamat? Jangan Khawatir ini Faktanya

Dwikorita juga mengimbau masyarakat agar lebih waspada dan siap menghadapi potensi bencana hidrometeorologi. Masyarakat diharapkan untuk terus mengikuti informasi terbaru tentang cuaca dan iklim yang disampaikan melalui berbagai saluran BMKG, baik media sosial maupun media massa.

Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan, menjelaskan bahwa salah satu faktor penyebab awalnya musim hujan adalah kondisi suhu muka laut di Indonesia yang saat ini terpantau cukup hangat. Suhu yang hangat ini dapat meningkatkan tingkat penguapan dan berkontribusi pada pembentukan awan hujan.

“Kondisi suhu muka laut yang hangat ini adalah alasan utama mayoritas daerah zona musim memasuki awal musim hujannya lebih cepat,” jelas Ardhasena.

Dengan informasi ini, masyarakat diharapkan lebih siap dan antisipatif menghadapi musim hujan yang akan datang. Mari kita semua tetap waspada dan mengikuti perkembangan informasi dari BMKG untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan kita selama musim hujan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan