“Sudah ada beberapa komoditas yang melakukan kerja sama antar daerah, seperti bawang dan cabai dengan wilayah Cimenyan, Kabupaten Bandung,” ujarnya.
Kerja sama ini merupakan upaya untuk mengurangi ketergantungan Kota Cimahi pada Pasar Induk Caringin.
Indra menjelaskan bahwa Cimenyan memiliki keunggulan dalam hal penyimpanan komoditas tertentu, yang memungkinkan suplai barang lebih stabil.
“Cimenyan memang siap memasok kapan saja karena mereka memiliki fasilitas penyimpanan yang besar. Sebagai contoh, bawang bisa disimpan di sana hingga 10 bulan, sehingga kapan pun kita membutuhkan, stok barang selalu tersedia,” tambahnya.
Ia juga menekankan pentingnya kerja sama antar daerah dalam menjaga kestabilan pasokan pangan.
Indra mengungkapkan, meskipun Cimahi bukanlah produsen utama komoditas seperti bawang dan cabai, kerja sama dengan daerah lain seperti Cimenyan, Kabupaten Bandung, melalui mekanisme Government to Government (G to G) telah membantu memastikan pasokan tetap terjaga.
Secara umum, hasil monitoring Komisi IV DPR RI menunjukkan bahwa kondisi pasokan dan harga pangan di Cimahi berada dalam keadaan aman, dengan tingkat inflasi pangan yang sedang menurun.
“Meskipun Cimahi bukan produsen utama, produksi lokal seperti cabe rawit dan bawang telah membantu menstabilkan pasokan, dan saat ini stok beras melimpah,” tutup Indra. (Mong)