1.500 RW di Kota Bandung Ditargetkan Berpredikat Bebas Sampah

JABAR EKSPRES  – Mewujudkan Kota Bandung yang bersih, nyaman, dan indah serta terbebas dari tumpukan sampah menjadi harapan besar didambakan masyarakat. Namun sayang, tantangan besar dari  meningkatkan kesadaran masyarakat dan kolaborasi seluruh pihak menjadi pekerjaan rumah pemerintah Kota Bandung mendatang, untuk merealisasikan hal tersebut.

Bakal Calon Walikota Bandung, Haru Suandharu mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersatu, bekerjasama dan saling mengingatkan akan pentingnya menjaga lingkungan.

“Tentu saja harus kolaborasi antara pemerintah, pihak swasta, masyarakat, media juga, dan teman-teman perguruan tinggi juga kita ajak kolaborasi semuanya,”ungkapnya ketika mengunjungi Gang Rd Jibja Kelurahan Cicaheum Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung, Rabu (18/9/2024).

Meski masih menjadi pekerjaan rumah besar, Haru bersyukur sampai hari ini sudah ada 382 dari total 1500 RW sekota Bandung, yang telah berpredikat bebas sampah. Dan hal tersebut akan terus di tingkatkan oleh HD, guna mewujudkan lingkungan hidup yang aman, bersih dan nyaman serta terbebas dari sampah.

BACA JUGA: Partai Demokrat Harap Bapaslon Dadang-Ali Dapat Nomor Satu Undian KPU

“Jadi alhamdulillah ada 382 ini yang sudah bebas dan salah satu program strategis kita ke depan ingin agar 1500 RW ini semua kawasan bebas sampah,” katanya.

Ketika di singgung menyoal upaya apa yang akan dilakukan HD untuk meningkatkan daerah bebas sampah, di utarakan kang Haru, mulai dari pengoptimalan daur ulang sampah hingga pengaturan dalam pengangkutan sampah akan dilakukan.

“Jadi yang bisa di apa konversi itu 20 persen nah, yang 80 persen itu tetap harus ada biaya untuk pengelola jadi kita nggak bisa kemudian semuanya tertangani sendiri alokasikan 80 persen untuk dikelola ya yang 20 persen itu. inilah yang nanti jadi panen pakcoy dari panen bebek panen ikan itu dari sini Jadi tetap harus ada alokasi dari pemerintah pembiayaan konsep strategi,” jelasnya.

“Masyarakat pun harus kita dorong untuk membiasakan diri memilah sampah dari rumah sehingga nanti misalnya ada hari pengangkutan sampah organik jangan sampai sudah ada harinya tapi nggak ada pengelolaannya nanti akan diberi masalah dan harus ada apa kontribusi dalam arti kalau sampahnya banyak yang sampai sedikit yang sama bisa makan retribusinya ya di sesuaikan,” tutupnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan