Pesan Perpisahan Manager Aplikasi XFA AI Bikin Geram, Sebut Orang Indonesia Bodoh

JABAR EKSPRES – Aplikasi penghasil uang XFA AI kini tengah ramai diperbincangkan karena diduga telah scam. Beberapa tanda menjadi bukti bahwa aplikasi ini terbukti sebagai aplikasi penipuan.

Pasalnya sejak tanggal 9 September lalu, aplikasi XFA AI mengalami kendala dalam penarikan, bahkan hari ini tanggal 13 September 2024, website aplikasi sudah tidak bisa lagi diakes secara normal.

Hal ini membuat banyak anggotanya frustrasi karena kehilangan banyak uang diaplikasi ini. Padahal suah sejak sebulan terakhir banyak influenser dan Youtuber yang memepringatkan akan bahayanya aplikasi ini.

Baca juga : Pengakuan Member Aplikasi XFA AI yang sudah Isi Ulang, Benarkah Bisa WD lagi?

Namun setiap kali ada peringatan, para member hanya mengindahkan dan malah menyebutnya sebagai pencemaran nama baik.

Dan kini saat aplikasi mulai scam dan tak bisa mendatangkan keuntungan lagi, banyak orang yang langsung mengaku menjadi korban.

Disaat banyak korban apliaksi ini bersedih tiba-tiba manajer XFA AI yang bernama Ruth membagikan pesan perpisahan yang mengejutkan.

“Dasar Idiot!! bodoh sekali orang Indonesoa dan memberiku untuk 5.000.000.000Rp Terima kasih banyak kalian orang Indonesiayang bodoh, kalian tidak akan pernah bisa dibandingkan dengan orang Eropa. Selamat tinggl,” bunyi pesan tersebut yang  diunggah di grup WhatsApp apara anggota XFA AI.

Pesan tersebut bernada mengejek kepada orang Indonesia yang dinilainya bodoh karena sangat mudah tertipu dengan aplikasi investasi bodong seperti XFA AI. Bahkan Ruth menggunakan banyak emoticon tertawa dan beberapa emoticon babi.

baca juga; Pengakuan Member Aplikasi XFA AI yang sudah Isi Ulang, Benarkah Bisa WD lagi?

Pesan ini seakan menguatkan kabar yang tengah beredar bahwa aplikasi ini memang sudah scam dan tidak bisa lagi diharapkan untuk mendapatkan keuntungan karena sudah tidak bisa lagi melakukan penarikan.

Korban aplikasi ini jumlahnya sangat banyak mulai melakukan berbagai cara untuk bisa membuat uangnya kembali.

Ada yang mulai mengumpulkan anggota dan membuat komunitas atau grup obrolan untuk bersama-sama membuat laporan polisi. Ada juga yang melaporkan secara individu.

 

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan