JABARESKPRES – SOS Children’s Villages telah sukses menggelar kegiatan ultra-marathon Run to Care 2024 dengan rute Bandung – Lembang telah sukses menggelar kegiatan ultra-marathon Run to Care 2024 dengan rute Bandung – Lembang pada 9 – 11 Agustus 2024.
National Director SOS Children’s Villages Indonesia Gregor Hadi Nitihardjo mengatakan, kegiatan lari charity ultra marathon, Run to Care ini, diselenggarkan dengan tujuan untuk menyuarakan pengasuhan berkualitas bagi anak Indonesia.
‘’Kegiatan ini juga telah berhasil mengumpulkan donasi untuk mendukung program pengasuhan 157 anak yang dibina di SOS Children’s Villages di Lembang,’’ ujar Gregor dalam keterangannya, dikutip kamis, (12/09/2024)
Menurutnya, Run to Care adalah acara lari charity ultra-marathon yang bertujuan melakukan sosialisasi tentang pengasuhan anak sekaligus melakukan penghimpunan dana
Pada pelaksanaannya, SOS Children’s Villages Indonesia akan terus mengajak masyarakat untuk berpartisipasi berikan dukungan bagi masa depan anak-anak.
Selain itu, dalam kegiatan tersebut sebanyak 304 pelari offline yang berada lima kota turut ambil bagian dalam kegiatan charity ultra-marathon.
kelima kota dan Kabupaten tersebut diantaranya Bandung, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Subang, Kabupaten Purwakarta, dan Kabupaten Bandung Barat.
Sebanyak 292 pelari virtual juga turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut, banyak masyarakat menunjukan kepedulian terhadap masa depan anak-anak di Indonesia.
Dalam kegiatan tersebut ratusan pelari juga berhasil mengumpulkan dana melalui platform Kitabisa.com sejak tanggal 20 Juni – 31 Agustus 2024.
‘’Donasi yang berhasil dikumpukan tersebut sebanyak 9.067 dengan berhasil menghimpun dana sebesar Rp 2.055.342.229,’’ ujar Gregor.
Dana tersebut nantinya akan diberikan untuk operasional dan memenuhi kebutuhan sehari-hari anak asuh pendampingan SOS Children’s Villages Indonesia.
Untuk donasi telah dikumpulkan dan diserahkan secara simbolis oleh 15 perwakilan pelari Run to Care kepada SOS Children’s Villages pada 7 September 2024 lalu.
Gregor menjelaskan, dibentuknya misi kebaikan ini dilatarbelakangi oleh banyaknya kasus penelantaran anak yang terjadi di Indonesia.
Masalah ini sering kali mencuat di Indonesia dan tak kunjung teratasi dengan baik. Khususnya di Jawa Barat.
Berdasarkan data, KemenPPPA pada 2019 lalu, terdapat 22.122 bayi terlantar di Indonesia. Dan jawa Barat merupakan provinsi tertinggi.
