Pertahankan Pangan Nasional, IPB University Kembangkan Teknologi Budidaya Padi Cerdas Iklim

JABAR EKSPRES – Sektor pertanian tengah menghadapi tantangan besar, salah satunya adalah perubahan iklim yang berdampak negatif, seperti kekeringan, banjir, hama penyakit tanaman, dan penurunan hasil panen.

Dalam menghadapi tantangan tersebut, PT Botani Seed Indonesia (BLST Group-IPB) bekerjasama dengan para ahli dari Rumpun Periset Padi IPB University, dan didukung oleh AIP-Prisma telah merumuskan sebuah inovasi teknologi budidaya padi cerdas iklim.

Inovasi ini dipaparkan dalam media expose yang berlangsung di IPB International Convention Center pada Selasa (3/9)

Ketua Rumpun Periset Padi IPB University sekaligus Ketua Tim Perumus, Ahmad Junaedi menyebut, bahwa teknologi budidaya padi cerdas iklim dirumuskan oleh 12 orang dalam timnya dan disebut dengan nama Asta Catha Padi atau H2E5I.

BACA JUGA:Keunggulan Kerajinan Tangan di Kampung Jelujur Margajaya Bogor jadi Tujuan Wisata Berbasis Pelatihan

“Rumusan ini sederhana dan bisa diimplementasikan. Meski prosesnya melibatkan banyak gagasan, akhirnya kami menyederhanakan rumusan ini agar lebih mudah dipahami dan diterapkan,” kata Ahmad dikutip Rabu, 4 September 2024.

H2E5I sendiri merupakan singkatan dari 2 Harus, 5 Efisiensi, dan Integrasi. Dua hal yang harus dilakukan adalah penggunaan varietas unggul adaptif terhadap perubahan iklim dan penggunaan bibit tertentu.

Lima efisiensi mencakup pengelolaan lahan, air, pupuk, pestisida, dan tenaga kerja, yang semuanya terintegrasi dalam kerjasama antara produsen, pendamping, pedagang, petani, dan peneliti.

Ahmad menjelaskan, tujuan dari teknologi budidaya padi cerdas iklim ini adalah untuk meningkatkan ketahanan padi terhadap perubahan iklim.

BACA JUGA:Terdeteksi Penyakit, Barantin Musnahkan 1,5 Ton Bibit Tanaman Hias Asal Belanda

“Juga mempertahankan atau bahkan meningkatkan produktivitasnya, meningkatkan kesejahteraan petani, dan menjaga kelestarian lingkungan dengan mengurangi emisi gas rumah kaca dan polusi,” bebernya.

Sementara itu, Rektor IPB, Prof. Arif Satria menyampaikan, bahwa perubahan iklim merupakan salah satu tantangan terbesar bagi sektor pertanian Indonesia.

Oleh karena itu, pengembangan teknologi ini menjadi sangat penting untuk menjaga ketahanan pangan nasional.

Sebagai langkah awal implementasi, IPB University melalui PT BLST telah menandatangani MOU kerjasama dengan Perum Bulog untuk mengembangkan pertanian cerdas iklim komoditas padi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan