JABAR EKSPRES –Musim kemarau tahun ini, dilaporkan telah menimbulkan berbagai dampak salah satunya kebakaran hutan dan lahan atau karhutla.
Bahkan berdasarkan data laporan yang dirilis Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat (BPBD Jabar), hingga saat ini tercatat kejadian tersebut telah terjadi sebanyak 78 kali.
Menanggapi hal ini, Penjabat (Pj) Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin mengatakan bahwa kejadian ini telah mengakibatkan sekitar 86,6 hektar lahan mengalami kebakaran.
BACA JUGA: Berproses 7 Tahun, Perda Tata Ruang Bandung Barat Rampung
“Ini (kebakaran lahan) ada 17 kabupaten/kota (di Jabar). Tapi secara umum jumlahnya lebih rendah dari tahun lalu. Dan tahun ini mencakup sekitar 86,6 hektar,” ujar Bey, Selasa (3/9).
Sementara itu, Pelaksana harian (Plh) Kepala BPBD Jabar Anne Anne Hermadiane Adnan menjelaskan, bahwa kejadian karhutla hingga saat ini masih disebabkan oleh manusia.
“Penyebabnya rata-rata oleh manusia seperti membuang puntung rokok sembarangan, bakar sampah, bahkan kadangkala kita tidak sadar membuang botol air mineral yang ada isinya. Nah Ini potensi juga, jadi seperti suryakanta (ketika terpapar matahari). Jadi fungsinya seperti Lup (kaca pembesar),” ungkapnya.
BACA JUGA: SERU! Tes Ujian GAMON (Gagal Move On) Melalui Link Google Form
Meski begitu, Anne menuturkan pihaknya akan terus mengantisipasi dampak dari musim kemarau ini khusunya terhadap kejadian karhutla.
“Seperti di Gunung Guntur (Kabupaten Garut), ini setiap tahun pasti ada kejadian karhutlah, tapi kita sekarang sudah memitigasi membuat sekat bakar dan embung diatas gunung. Jadi ketika kejadian karhutla, itu nanti tidak akan menyebar,” pungkasnya
Sebelumnya, dalam menghadapi puncak musim kemarau tahun ini, Pemprov Jabar menyebut saat ini sudah ada 13 wilayah yang menyatakan status siga dan darurat bencana.
BACA JUGA: Unjuk Bakat, Pebalap Honda Daya Jayadi Racing Team Dominasi Kejurda Jabar 2024 Seri Kedua
Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin mengugkapkan, 13 wilayah diantaranya yakni kabupaten indramayu, Kota Bekasi, Kabupaten Kuningan, Kota Cirebon, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Karawang, Kota Depok, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Ciamis, dan Kabupaten Garut.
“Nah untuk 1 (wilayah) yang tanggap darurat itu di Kabupaten Bekasi. Jadi Kabupaten Bekasi sudah mengeluarkan (status) tanggap darurat, dan 12 (daerah) lainnya siaga termasuk dengan provinsi (Jabar),” katanya, Senin (2/9) kemarin.(San)