Jabar Ekspres – Penjabat (Pj) Bupati Bandung Barat, Ade Zakir meresmikan Pasar Buah dan Sayur di Jalan Raya Lembang, Kecamatan Lembang, pada Senin 2 September 2024.
Ade mengatakan, pasar tersebut merupakan modern market untuk menampung pedagang sayur serta buah dan pasokan barang dari petani asli Lembang dan sekitarnya.
“Jadi modern market Lembang ini ritel sayuran dan buah-buahan. Lokasi ini pindahan dari lokasi sebelumnya di dekat Pasar Panorama. Latar belakangnya memang dari renovasi Pasar Panorama Lembang ya, dulu itu ada yang tidak tertampung itu dikumpulkan,” kata Ade Zakir di Lembang.
Selain mewadahi hasil pertanian para petani, keberadaan pasar itu juga lanjut Ade, untuk meningkatkan kesejahteraan serta regenerasi petani milenial.
“Mungkin untuk pertanian yang bisa mengumpulkan hasil pertanian satu ton lebih itu gampang menjual. Kemudian kalau petani kiloan yang jual hanya 20-50 kilogram barangkali nanti bisa ditampung disini. Jadi tempat penjualan nya ada dan bisa memangkas rantai penjualan,” katanya
Keberadaan pasar itu juga diharapkan bisa memangkas mata rantai distribusi sehingga terjadi transaksi dengan harga yang jauh lebih terjangkau tanpa ada campur tangan tengkulak dan bandar lainnya.
“Jadi barangnya lebih segar dan harganya lebih murah dan rantai penjualannya bisa dipangkas biaya transportasi dan lainnya,” tandasnya.
Sementra itu, Suryana (27) salah seorang pedagang di pasar modern market mengatakan, dirinya mencoba mencari peruntungan dengan berjualan langsung di pasar tersebut.
Biasanya, Suryana menjual hasil panen pertaniannya ke pasar melalui tengkulak di wilayah Lembang, Bandung Barat.
“Baru ini coba jualan langsung di pasar, biasanya kan kalau jual paprikanya itu ke tengkulak,” kata Suryana.
Suryana mengatakan salah satu keuntungan yang bisa ia dapat dengan berjualan langsung ke konsumen tanpa perantara tengkulak, yakni harga jual yang bisa ia kontrol sendiri.
“Biasanya kan harga ditentukan tengkulak, kalau sekarang yang bisa kontrol sendiri. Sekarang lagi murah, yang merah itu Rp50 ribu per kilogram. Terus kalau paling mahal itu Rp100 ribu per kilogram,” kata Suryana.
Untuk bisa berjualan di lapak pasar itu, Suryana mengeluarkan modal Rp15 juta untuk uang sewa lapak per tahunnya. Menurutnya uang itu terhitung murah dengan kondisi pasar yang masih baru.