BANDUNG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat meresmikan Monumen Sister Province Jawa Barat-Shizouka, Jumat (30/8). Monumen ini berdiri di Lapang Gasibu, Jalan Diponegoro, Kota Bandung sebagai simbol kemitraan abadi antara Provinsi Jawa Barat dan Prefektur Shizuoka, Jepang.
Hubungan kemitraan Pemprov Jabar dengan Prefektur Shizuoka, Jepang ini dimulai pada 19 November 2016 dengan penandatanganan letter of intent antara gubernur Jawa Barat saat itu Ahmad Heryawan, dan Gubernur Shizuoka, Heita Kawakatsu. Kesepakatan awal ini menjadi fondasi bagi kerja sama di berbagai bidang, termasuk pertukaran budaya, pengembangan ekonomi, dan peningkatan sumber daya manusia.
Pada 2 November 2017, hubungan ini diperkuat melalui penandatanganan kerja sama di Shizuoka, Jepang. Kerja sama ini mencakup berbagai program kerja sama yang strategis dengan ruang lingkup pengembangan ekonomi dan sumber daya manusia seperti job fair, pengembangan pariwisata, pendidikan, penelitian ilmiah, dan konservasi lingkungan.
Perjanjian kerja sama diperbaharui pada 24 November 2022 di Bandung, disaksikan Wakil Gubernur Prefektur Shizuoka Tsutemo Ideno dan diratifikasi Gubernur Heita Kawakatsu pada 30 November 2022 di Shizuoka. Kemitraan ini menunjukkan ketahanan dan komitmen bersama dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.
Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Setda Jabar Yulia Dewita mengatakan, monumen ini merupakan bentuk pertukaran budaya, ekonomi dan potensi sumber daya, juga merayakan kemitraan antara Pemprov Jabar dan Shizuoka.
“Dengan harapan membangun hubungan lebih kuat dan dinamis kedepannya. Kegiatan ini diharapkan bisa menginspirasi dan inisiatif program baru kedepan,” kaya Yuli dalam sambutannya. “Diharapkan dengan kegiatan ini bisa tingkatkan kesadaran publik untuk dalam menjaga kerjasama dan kemakmuran global,” tambah Yulia.
Asda I Bidang Pemerintahan dan Kesra Jabar Pemprov Jabar Dodo Suhendar menyebut, monumen ini tidak hanya melambangkan persahabatan abadi antara Provinsi Jawa Barat dan Shizuoka, tapi cerminan komitmen dalam berbagai bidang yang sudah dijalani bertahun-tahun.
“Kerja sama ekonomi telah berkembang pesat dan memberikan manfaat nyata dengan kedua daerah. Pada pengembangan SDM kolaborasi kita telah menghasilkan buah yang positif, melalui beasiswa untuk magister arsitektur dan kebencanaan. Serta pelatihan bahasa dan budaya untuk calon tenaga kerja yang akan bekerja dari Indonesia di Jepang,” ungkapnya.