Dedi Aroza juga mengungkapkan kemungkinan bahwa PKS dapat mengusung calon lain, seperti Agus Salim, sebagai kandidat untuk mengatasi situasi politik yang dinamis ini.
Dengan adanya calon alternatif dari PKS, upaya untuk menghindari kotak kosong dalam Pilkada menjadi lebih realistis. Ini memberikan tambahan dimensi pada persaingan yang sudah sangat ketat.
Kemudian, Mulyadi, anggota DPR RI dari Gerindra, juga menyatakan bahwa adanya penolakan dari internal partai terhadap duet Elly-Rudy bisa menjadi faktor yang mempengaruhi dinamika politik saat ini.
Penolakan ini menunjukkan bahwa keputusan internal partai sangat berpengaruh terhadap arah dan strategi dalam Pilkada.
Secara keseluruhan, ketidakpastian politik di Kabupaten Bogor semakin meningkat dengan adanya perubahan mendadak dalam koalisi dan kemungkinan calon yang terus berkembang.
Semua pihak yang terlibat, termasuk calon dan partai, harus memantau perkembangan ini dengan cermat dan bersiap untuk menyesuaikan strategi mereka sesuai dengan dinamika yang ada.
BACA JUGA: Jadwal Pencairan Dana KIP Kuliah 2024 Mahasiswa Semester 3 dan 5, Kapan Cair?
Dengan situasi yang terus berubah, semua kandidat harus memanfaatkan peluang yang ada dan mengantisipasi berbagai kemungkinan.
Keputusan akhir akan sangat dipengaruhi oleh keputusan internal partai dan kemampuan para calon untuk merespons dinamika politik yang ada.
Pilkada Kabupaten Bogor tetap menjadi arena yang menarik untuk diamati dalam beberapa minggu ke depan.