JABAR EKSPRESS – Ratusan warga Bandung Raya berbondong-bondong mendaftarkan diri untuk mengikuti Medical Checkup murah yang diselenggarakan oleh Himpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Jawa Barat. Kegiatan yang berlangsung mulai 24 hingga 28 Agustus 2024 ini menarik perhatian karena harga yang sangat terjangkau.
Dari harga awal Rp1,25 juta, biaya cek kesehatan dipangkas menjadi hanya Rp350 ribu. Antusiasme masyarakat begitu besar hingga lebih dari 1.200 peserta telah mendaftar.
“Kegiatan berlangsung selama lima hari, dari tanggal 24 hingga 28 Agustus. Ini adalah bentuk ajakan kepada masyarakat Bandung Raya untuk peduli terhadap kesehatan dengan harga yang terjangkau,” ujar Ketua INTI Kota Cimahi sekaligus Ketua Pelaksana, Mimi Ekiami.
“Peserta yang mendaftar berasal dari berbagai suku dan etnis, mereka sangat antusias atas kegiatan ini,” sambungnya.
Mimi menambahkan, kegiatan ini akan terus berlanjut di berbagai kabupaten dan kota di Jawa Barat karena tingginya minat masyarakat.
“Untuk ke depannya, kami akan melakukan roadshow ke setiap kabupaten/kota di Jawa Barat. Saat ini, sudah hampir 1.200 orang yang mendaftar,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua INTI Jabar lainnya, Teddy Hanafi, mengungkapkan bahwa semula acara ini dirancang hanya untuk 400 orang. Namun, karena banyaknya pendaftar, jumlah peserta diperbanyak menjadi 1.000 orang.
“Kami semula hanya menargetkan 400 orang, tetapi karena permintaan sangat tinggi, kami putuskan untuk menambah kuota hingga 1.000 orang dalam lima hari. Meski begitu, masih banyak masyarakat yang mendaftar langsung ke tempat acara,” ujar Teddy.
Ia juga menambahkan bahwa kegiatan serupa kemungkinan akan diadakan setiap enam bulan sekali di lokasi berbeda.
Teddy juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini, termasuk TelkoMedika dan Botanica Mall yang memberikan fasilitas tempat secara gratis.
“Selain kegiatan checkup, kami juga sering mengadakan kegiatan seperti seminar keamanan siber yang terbuka untuk semua kalangan tanpa memandang suku, ras, agama, atau etnis,” tandasnya. (Mong)