CIMAHI, JABAR EKSPRES – Memasuki musim kemarau, Pemerintah Kota Cimahi bergerak cepat untuk mengantisipasi potensi kekurangan air bersih. Dalam upaya ini, kapasitas pasokan air baku dari Sungai Cimahi telah ditingkatkan guna memastikan kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) Kota Cimahi, Endang, menyatakan produksi air bersih dari BLUD Air Minum Kota Cimahi kini mencapai 80 liter per detik, mengalami peningkatan dari sebelumnya yang hanya 50 liter per detik.
Kapasitas ini dinilai cukup untuk melayani kebutuhan air 5.939 sambungan rumah (SR) yang tersebar di Kota Cimahi.
“Sekarang kapasitasnya kita sudah naikkan dari 50 menjadi 80 liter per detik untuk di SPAM. Ini langkah antisipasi kami untuk menghadapi musim kemarau,” ujar Endang, Jumat (23/8/2024).
BACA JUGA:Risiko Kebakaran Tinggi, Damkar Cimahi Tegaskan Warga Jangan Bakar Sampah Sembarangan
Selain itu bEndang juga memastikan, pasokan air baku dari Sungai Cimahi masih memadai, meskipun sudah ada penambahan kapasitas. Debit air yang tersedia di Sungai Cimahi diperkirakan mampu memproduksi hingga 120 liter per detik.
“Aman untuk pasokan air baku karena sisa debit masih cukup besar,” jelasnya.
Selain itu, Endang mengungkapkan kapasitas sambungan rumah (SR) yang dilayani oleh SPAM masih bisa ditingkatkan hingga mencapai 7.000 SR. Saat ini, dengan penambahan 1.300 pelanggan baru, jumlah pelanggan yang terhubung ke jaringan BLUD Air Minum Cimahi telah mencapai 5.700 SR.
“Sisanya masih cukup untuk penambahan pelanggan lagi, sehingga kita bisa memastikan masyarakat tidak kekurangan pasokan air bersih,” tambah Endang.
BACA JUGA:Gas 12 Kg Meledak, Satu Keluarga di Ciomas Bogor Alami Luka Bakar
Di sisi lain, Kepala Pelaksana BPBD Kota Cimahi, Fitriandy Kurniawan, menyebutkan bahwa pihaknya terus memantau kondisi kekeringan di berbagai wilayah Cimahi. Meski demikian, belum ada penetapan status darurat, karena kekeringan yang terjadi saat ini masih dalam kategori siaga.
“Kami belum menetapkan status tanggap darurat bencana kekeringan, karena kondisinya belum terlalu parah. Masih dalam status siaga,” ujar Fitriandy.
Selain itu, saat ini BPBD bersama BLUD Air Minum terus berkoordinasi untuk mendistribusikan bantuan air bersih ke wilayah yang terdampak.