JABAR EKSPRES – Musim kemarau basah di 2024 ini cukup jadi perhatian bagi wilayah Desa Cicalengka Kulon, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung.
Pasalnya, walaupun hujan masih kadang mengguyur, namun potensi kekeringan tetap bisa menjadi ancaman warga di musim kemarau basah ini.
Sekretaris Desa (Sekdes) Cicalengka Kulon, Yusi Nursandi mengatakan, dari keseluruhan 10 RW, sedikitnya ada 2 RW yang terbilang rawan kesulitan air ketika kemarau.
“Lokasinya ada di RW07 dan 08, itu terbilang sulit air. Tapi kita juga terus berupaya memenuhi kebutuhan warga,” katanya kepada Jabar Ekspres, Senin (19/8).
Yusi menjelaskan, upaya yang dilakukan Pemerintah Desa (Pemdes) Cicalengka Kulon, dalam menghadapi kemarau agar kekeringan tak menghantui warga, yakni dengan penyaluran melalui Sarana Air Bersih (SAB).
BACA JUGA:Pembangunan IKN masih Berlanjut, OIKN: Puncaknya di 2045
“Terus-terusan SAB, tapi seringnya program bantuan untuk sambung pipa. Khusus di RW07 dan 08 kita fokuskan sambung pipa,” terangnya.
Yusi menjelaskan, secara keseluruhan untuk jumlah SAB yang sudah terpasang di area RW07 dan 08, ada 4 titik.
Adapun pipa-pipa sambungan yang dimaksud tersebut, guna memenuhi kebutuhan air warga lebih merata, ke sebanyak 60 Kepala Keluarga (KK).
“Kemarin ada bantuan juga penyambungan pipa. Jadi kita alirkan agar semua dapat air yang cukup, agar tidak timbul juga gesekan kecemburuan sosial,” jelasnya.
Yusi mengungkapkan, apabila melihat sejarah, untuk di RW07 dan 08 itu, memang termasuk kawasan yang sulit teraliri air.
BACA JUGA:Jalin Asmara di Media Sosial, Pria Culik dan Cabuli Gadis SMA Asal Bandung Barat
Ketika musim kemarau datang, tantangan warga juga Pemdes Cicalengka Kulon adalah mencegah dan meminimalisir terjadinya kekeringan.
“Sekitar tahun 2010 sempat ada kekeringan saat kemarau di RW07 dan 08. Kita antisipasinya dengan pengiriman air tanki,” ungkapnya.
Selain itu, Yusi memaparkan, untuk SAB secara total di wilayah Desa Cicalengka Kulon, seluruhnya berjumlah 12 titik, guna memenuhi kebutuhan air warga.
“Alhamdulillah sementara sekarang masih terpantau aman, belum ada warga yang mengeluh sulit air. Adanya SAB juga jadi fakfor mencegah terjadinya sulit air atau bahkan kekeringan,” paparnya.