Cerita Remaja Penarik Bendera di Cikancung Bandung, Tegar Ikuti Upacara HUT ke-79 RI Meski Sedang Berduka

“Pakaian semua hangus, enggak ada yang tersisa karena lemari baju dan rumah sudah rata. Baju PDL (Pakaian Dinas Lapangan) Paskibra, baju seragam sekolah dan pakaian saya semua habis (dilahap si jago merah),” imbuhnya yang masih duduk dengan posisi tegak, di atas sofa berkulit merah maroon.

Arifin sempat lemas, lututnya tak mampu menopang bobot tubuh saat berada di lokasi kebakaran. Selain mengetahui kediamannya rata dilahap si jago merah beserta seisi rumah, juga karena dia mendapat kabar. terkait PDU Paskibra yang hendak dikenakan besok saat HUT ke-79 RI.

“PDU Paskibra saya belum tahu juga kalau kena api, tapi untungnya masih terselamatkan. Alhamdulillah, kebetulan seragam PDU Paskibra yang putih itu lagi dijemur. Pas kejadian kebakaran, ada tetangga langsung sigap, bawa seragam diamankan,” ucapnya yang tersenyum lebar hingga giginya terlihat.

BACA JUGA:Legenda Musisi Sunda Doel Sumbang Kritik Bacawalkot dari Partai Gerindra soal Pencatutan Foto Tak Berizin

Arifin menerangkan, walaupun tengah berduka karema rumahnya terbakar hebat, dirinya tetap tegar, tak menjadikannya alasan untuk batal melaksanakan Upacara HUT RI.

“Tetap tegar buat pengibaran bendera di hari 17 Agustus 2024. Alhamdulillah pelaksanaan juga lancar,” terangnya dengan posisi duduk yang tidak berubah.

“Sementara tinggal sama saudara, di Desa Cikasungka, masih Kecamatan Cikancung. Semoga di HUT ke-79 RI seluruh masyarakat bisa terus bersatu dan semakin maju Indonesia,” tukas remaja penderek bendera pada Upacara HUT ke-79 RI di tingkat Kecamatan Cikancung.

Sementara itu, Kapolsek Cikancung, AKP Indra Adhiyana membenarkan terkait peristiwa terbakarnya rumah Arifin, remaja penarik bendera pada Upacara HUT ke-79 RI di tingkat Kecamatan Cikancung itu.

“Kejadian pukul 10.30 WIB, telah terjadi kebakaran rumah kayu berukuran 8×6 meter. Adapun kronologi kejadian menurut keterangan saksi, api sudah terlihat besar di bagian dapur rumah korban,” jelasnya.

Indra melanjutkan, berselang 5 menit kemudian, masyarakat berdatangan untuk memadamkan api dengan alat seadanya.

Akan tetapi, dikarenakan jauh dari sumber air dan angin cukup kencang, membuat api sulit dipadamkan hingga menghabiskan rumah.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan