Pilkada Kota Bogor Berpotensi Memunculkan Skema 4 Poros Paslon

JABAR EKSPRES – Menjelang tahapan pendaftaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 yang tinggal 10 hari lagi, eskalasi politik di Kota Bogor semakin dinamis.

Hal itu diungkapkan Pengamat Politik dan Kebijakan Publik, Yusfitriadi. Dalam catatannya, sedikitnya ada 8 nama figur yang berpeluang bertarung dalam kontestasi Pilkada Kota Bogor.

Di antaranya, Atang Trisnanto, Dedie Rachim, Denny Mulyadi, Jenal Mutaqin, Raendi Rayendra, Rena Da Frina, Rusli Prihatevy dan Sendi Fardiansyah.

BACA JUGA: Kadisdik Bogor Tutup Mulut soal Kasus Pemerasan KPK Gadungan

Dengan begitu, dalam kontestasi pilkada November mendatang, nama-nama tersebut berpotensi membentuk skema 4 poros pasangan calon (Paslon).

Pertama, Dedie Rachim dan Jenal Mutaqin, dengan dukungan PAN dan Partai Gerindra, dengan jumlah 11 kursi. Kedua, Sendi Fardiansyah dan Rusli Prihatevy dengan dukungan Partai NasDem, Golkar, Demokrat dan PSI dengan jumlah 14 kursi.

“Ketiga, Rayenda dan Deni atau Rena, dengan dukungan PKB, PPP dan PDIP dengan jumlah kursi 14 kursi. Keempat, Atang dan Deni atau Rena, yang didukung hanya oleh PKS 11 kursi,” ungkap Yusfitriadi kepada Jabar Ekspres, Jumat, 16 Agustus 2024.

BACA JUGA: Survei Terbaru IPRC: Ridwan Kamil ke Jakarta, Ono Surono Naik Signifikan

Meski begitu, dirinya menilai bahwa tidak menutup kemungkinan adanya skema Pilkada Kota Bogor yang hanya akan diikuti oleh 3 paslon.

Dalam konteks ini, Yus sapaanya, menggambarkan beberapa kemungkinan terbentuknya 3 poros tersebut.

“Skema 3 pasangan calon bisa terjadi, karena Rayendra walaupun elektabilitasnya tinggi, namun sampai saat ini belum ada partai yang pasti memberikan rekomendasi kepadanya,” ucap dia.

BACA JUGA: Apakah Aplikasi TXR Trading Terbukti Aman dan Membayar? Katanya Sebentar Lagi SCAM

“Sehingga bisa jadi Rayenda bergabung dengan Atang atau PKS. Apakah dengan posisi Rayendra calon Wali Kota dan PKS calon Wakil Wali Kota atau sebaliknya” tambah Yus.

Pemantik Dinamisasi Politik

Yus menyebut, adanya dinamisasi tersebut dipicu oleh turunnya surat tugas DPP Partai Gerindra kepada Jenal Mutaqin belum lama ini.

Pasalnya, sambung dia, replikasi KIM pada Pilkada Kota Bogor dalam bentuk Koalisi Bogor Maju (KBM) sudah sampai pada kesepakatan politik dengan megawinkan Dedie Rachim dan Rusli Prihatevy.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan