JABAR EKSPRES – Baru-baru ini tersebar soal tersebarnya video rekaman KDRT Cut Intan Nabila yang dilakukan oleh Armor Toreador, yang membuat netizen geram.
Cut Intan Nabila, mantan atlet anggar Indonesia yang sempat menjadi sorotan pada Kejuaraan Nasional Anggar (Kejurnas) tahun 2018, kembali mencuri perhatian publik. Setelah ditelusuri oleh tim Jabarekspres, diketahui bahwa Cut Intan kini tengah menghadapi masalah serius dalam rumah tangganya.
Dalam pengakuan yang diunggah melalui akun Instagram pribadinya, Cut Intan secara terbuka mengungkapkan bahwa dirinya menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) oleh sang suami, yang diketahui bekerja sebagai seorang pebisnis. Pengakuan ini mengejutkan banyak pihak dan memicu simpati dari para pengikutnya di media sosial.
“Selama ini saya bertahan karna anak, ini bukan pertama kalinya saya mengalami KDRT, ada puluhan video lain yang saya simpan sebagai bukti, 5 tahun sudah berumah tangga, banyak nama wanita mewarnai rumah tangga saya, beberapa bahkan teman saya,” tulis keterangan caption uggahan @cut.intannabila.
Adapun netizen yang dikutip dari X/Twitter bahwa hal ini menjadi alarm bahwa KDRT bukanlah sesuatu yang lazim dalam rumah tangga.
Baca Juga: Selebgram Cut Intan Alami KDRT, Suami Tak Ada di Rumah saat Polisi Datang
“Jangan takut untuk meninggalkan mereka yang tak menghargaimu” ujar @pak***
Banyak netizen yang geram dan marah Ketika melihat video berduarasi 53 detik itu, yang Dimana menampilkan tindak kekerasan KDRT dari sang suami Cut Intan hingga, di akhir video terlihat laki-laki itu menendang bayinya sendiri
“Kita patut marah, karena nasib nahas ini bisa saja terjadi pd saudara, adik, ibu, anak & siapapun yang kita sayangi. Untuk itu perlu penegakan hukum yang setimpal bagi pelaku.
“Perbuatannya tidak hanya merugikan korban, tapi juga bisa memicu trauma bagi siapapun yang melihatnya”
Kekerasan dan perselingkuhan adalah dua masalah serius yang seringkali menghantui kehidupan rumah tangga. Kedua perilaku ini bukanlah hal yang lazim terjadi dalam hubungan yang sehat, melainkan merupakan penyakit sosial yang dapat kambuh kapan saja.