JABAR EKSPRES – Lifter (atlet angkat besi) putra Indonesia, Rizki Juniansyah berhasil meraih medali emas, dalam pertandingan angkat besi kelas 73 kg putra di Olimpiade Paris 2024. Yang berlangsung di South Paris Arena 6, Prancis, Kamis (8/8/2024) waktu setempat.
Lifter kelahiran Serang, Banten itu berhasil meraih medali emas setelah mengalahkan lawan beratnya, Weeraphon Wichuma asal Thailand, dengan selisih 8 kg. Juniansyah berhasil mengangkat beban seberat 354 kg, sedangkan Wichuma mencatat total 346 kg.
“Saya senang, bangga, dan sangat emosional memenangkan ini, medali emas pertama saya dan menciptakan sejarah,” kata Juniansyah, dilansir dari laman resmi olimpiade, Jumat (9/8).
BACA JUGA:Raih Medali Emas Pertama, Veddriq: Ini Kado buat HUT ke-79 Indonesia
Selain itu, Juniansyah juga mengaku sangat berterimakasih atas dukungan yang diberikan untuknya, terutama kepada masyarakat Indonesia. “Terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia atas dukungannya, kepada kalian yang menonton di rumah,” ujarnya.
Atlet berusia 21 tahun itu mengawali kompetisi dengan mengangkat beban seberat 155 kg di nomor snatch pada percobaan kedua. Hasil tersebut membuatnya tertinggal 10 kg dari Shi Zhiyong, wakil China, dan 1 kh dari atlet asal Venezuela, Julio Mayora Pernia setelah fase pertama kompetisi.
Lifter asal Negeri Tirai Bambu tersebut mencoba memecahkan rekor Angkatan snatch olimpiade, dengan meambah beban menjadi 168 kg. Namun masih gagal hingga percobaan ketiga.
BACA JUGA:Harapan Terakhir Panjat Tebing, Veddriq Leonardo: Saya Berharap Bisa Lebih Cepat
Tak ingin terus tertinggal, lifter Indonesia kemudian mencoba mengejar pada angkatan clean and jerk. Di percobaan pertama, Juniansyah berhasil mengangkat beban seberat 191 kg. Kemudian, ia menambah beban menjadi 199 kg pada percobaan kedua dan berhasil.
Beban angkatan Juniansyah tersebut sekaligus memecahkan rekor angkatan clean and jerk sepanjang sejarah Olimpiade.
Kemenangan atlet bernama Rizki Juniansyah itu menjadi penyumbang medali emas kedua untuk Indonesia. Setelah emas pertama diberikan oleh Veddriq Leonardo, dari cabang olahraga panjat tebing nomor speed putra di Olimpiade Paris 2024.
