JABAR EKSPRES – Neuralink, perusahaan teknologi yang didirikan oleh Elon Musk, telah mencatat kemajuan signifikan dengan berhasil mengimplan chip ke otak pasien kedua mereka.
Implan ini dirancang untuk membantu individu dengan cedera tulang belakang, memberikan mereka kemampuan untuk mengendalikan perangkat digital hanya dengan kekuatan pikiran mereka.
Baca juga : xAI Elon Musk Kumpulkan $6 Miliar untuk Kembangkan Teknologi A.I.
Neuralink tengah menjalankan serangkaian uji coba untuk alat inovatif ini, yang sebelumnya telah menunjukkan hasil positif dengan pasien pertama.
Pasien pertama dari Neuralink, Noland Arbaugh, telah berhasil menggunakan chip untuk bermain video game, menjelajahi internet, dan berinteraksi di media sosial.
Bahkan, ia dapat menggerakkan kursor di laptopnya hanya dengan pikiran.
Pada Jumat, 3 Agustus 2024, Elon Musk membagikan pembaruan terbaru mengenai kemajuan teknologi ini dalam sebuah podcast berdurasi delapan jam bersama Lex Fridman.
Musk mengungkapkan bahwa pasien kedua, yang juga menderita cedera tulang belakang akibat kecelakaan menyelam, telah menerima implan yang sama dengan pasien pertama.
Implan tersebut berisi 400 elektroda, dan Musk menjelaskan bahwa alat ini berfungsi dengan sangat baik.
Menurut informasi dari situs resmi Neuralink, implan ini dilengkapi dengan total 1.024 elektroda.
“Saya tidak ingin mengatakan hal buruk, tetapi tampaknya implan kedua berjalan sangat baik. Ada banyak sinyal, banyak elektroda. Semuanya bekerja dengan sangat baik.” ungkap Musk.
Namun, Musk tidak menyebutkan tanggal pasti ketika implan pasien kedua dilakukan.
Neuralink berencana untuk mengimplan alat serupa kepada delapan pasien tambahan tahun ini sebagai bagian dari uji klinisnya.
Pasien pertama, Noland Arbaugh, yang juga tampil dalam podcast tersebut, menjelaskan bagaimana chip telah mengubah hidupnya.
Sebelum mendapatkan implan, Arbaugh bergantung pada perangkat yang dikendalikan oleh mulutnya untuk berinteraksi dengan tablet.
Dengan chip Neuralink, ia kini hanya perlu berpikir tentang tindakan yang ingin dilakukan di layar, dan perangkat akan mengeksekusinya.
Arbaugh juga mengungkapkan bahwa meskipun ia menghadapi masalah awal dengan kabel kecil implan yang tertarik, Neuralink berhasil memperbaiki masalah tersebut dengan memperbarui algoritma untuk meningkatkan sensitivitas pemantauan sinyal otak.